kievskiy.org

Satu Medali Perak, Indonesia Jadi Peringkat 14

RIO DE JANEIRO, (PR).- Perolehan satu perak di hari kedua penyelenggaraan Olimpiade 2016 Rio de Janeiro menempatkan Indonesia di peringkat 14 klasemen sementara perolehan medali. Posisi Indonesia sama dengan tuan rumah Brasil dan Denmark. Satu perak Indonesia yang juga menjadi medali pertama Merah Putih tersebut dipersembahkan oleh lifter putri Sri Wahyuni Agustiani yang turun di kelas 48 kg. Dia mencatatkan hasil terbaik 192 kg untuk angkatan total, dengan angkatan snatch 82 kg dan clean & jerk 107 kg. Peraih emas di kelasnya tersebut direbut oleh liter Thailand Tanasa Sopita yang menghasilkan total angkatan 200 kg atau selisih 8 kg dari angkatan Yuni. Sementara perunggu diambil lifter Jepang Miyake Hiromi dengan total angkatan 180 kg. Yuni sebenarnya bersaing ketat dengan Tanasa pada perebutan medali emas kemarin yang berlangsung di Riocentro - Pavilion 2. Pada percobaan pertama angkatan snatch Sri mengangkat dengan beban 82 kg. Namun, lawan memberikan jarak angkatan cukup jauh dengan mencoba mengangkat beban 88 kg dan berhasil. Untuk semakin mendekati angkatan lifter Thailand tersebut, pelatih Indonesia, Aveenash Pando mencoba Yuni dengan angkatan 85 kg. Yuni berhasil dan memperkecil selisih angkatan menjadi hanya 3 kg sana dengan Tanasa. Tapi lawan sepertinya memang ingin membuat jarak yang cukup jauh, Tanasa pun lalu memperbesar angkatannya menjadi 90 kg di angkatan kedua. Yuni yang mencoba 87 kg di angkatan ketiga ternyata gagal, sebaliknya Tanasa masih terus menambah angkatannya menjadi 92 kg guna memberik jarak yang cukup jauh bagi Yuni. Pada percobaan pertama clean & jerk, angkatan Yuni melebihi angkatan Tanasa yakni 107kg, sementara lawannya hanya mengangkat 106 kg. Demi mengejar total angkatana Tanasa, maka di angkatan kedua, Pando mencoba strategi menambah beban 115 kg untuk diangkat oleh Yuni, mengingat lawan di angkatan kedua hanya mengangkat 108 kg. Sayangnya angkatan tersebut gagal. Yuni kembali mencobanya di percobaan ketiga dengan angkatan yang sama, 115 kg. Lagi-lagi dia tak berhasil. Tanasa yang mencoba 110 kg di angkatan ketiganya pun gagal. Meski begitu, selisih 8 kg membuat Tanasa akhirnya merebut emas. Manajer Tim Angkat Besi Indonesia, Alamsyah Widjaya melalui pesan singkat menuturkan jika strategi yang dilakukan oleh pelatih sudah benar. Karena biasanya Yuni, pada saat latihan sudah biasa mengangkat beban hingga 111 kg. "Dan angkatan 115 kg itu bukannya tidak pernah di coba Yuni. Dia sudah pernah melakukan angkatan tersebut meskipun tapi secara berkala," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat