kievskiy.org

Tim Pelatda Putri Jabar Beri Perlawanan Ketat pada Putra Unpas

TIM putri bola voli indoor Jawa Barat beruji tanding dengan tim putra Universitas Pasundan di GOR Tri Lomba Juang, Jln Pajajaran Kota Bandung, Selasa, 9 Agustus 2016.*
TIM putri bola voli indoor Jawa Barat beruji tanding dengan tim putra Universitas Pasundan di GOR Tri Lomba Juang, Jln Pajajaran Kota Bandung, Selasa, 9 Agustus 2016.*

BANDUNG, (PR).- Tim putri bola voli indoor Jawa Barat memberikan perlawan ketat terhadap tim putra Universitas Pasundan dalam uji coba di GOR Tri Lomba Juang, Jln Pajajaran Kota Bandung, Selasa, 9 Agustus 2016. Namun putri Jabar akhirnya harus kalah dengan skor tipis 2-3. Pelatih tim putri Jabar Risco Herlambang mengatakan, pihaknya tidak mengejar kemenangan dalam uji coba itu. "Kami lebih ingin mengasah kekuatan para atlet saja, makanya dicoba dengan melawan putra," katanya seusai uji coba. Menurut Risco, kekuatan pukulan putra jelas lebih besar ketimbang putri meski level timnya di bawah. Namun perlawanan ketat sampai lima set dinilai Risco sudah sangat baik bagi timnya. Risco menambahkan, di PON nanti hanya ada beberapa atlet kontingen lain yang memiliki kekuatan pukulan seperti putra. "Namun kami bisa hadapi dan strateginya sudah disiapkan," ujarnya. Tujuan uji coba dengan tim putra, kata Risco, memiliki tujuan utama untuk menggenjot teknik menerima pukulan (receive). Ia menilai hal itu yang masih harus banyak diperbaiki dari tim putri Jabar. "Soal bertahan strateginya sudah bagus. Namun receive saya akui masih kurang baik. Itu yang terus kami tingkatkan sekarang," tutur Risco. Di sisi lain, Risco menilai kekuatan tim dalam menyerang sudah sangat baik. Terbukti dengan penempatan bola dan spike yang seringkali tak bisa ditahan tim putra Unpas. Secara keseluruhan, Risco bangga melihat penampilan anak asuhnya. Apalagi kondisi fisik mereka tengah menurun sepulang dari Jepang. Sementara itu, kapten tim putri Jabar Amaliya menilai tim putra Unpas tampil baik. Mereka bermain serius dan tak menganggap enteng tim pelatda, meskipun berbeda gender. Menurut Amaliya, pukulan keras pemain putra Unpas menjadi sarana yang tepat untuk melatih teknik receive dan bertahan timnya. "Kalau di PON nanti, haya sedikit pemain yang pukulannya sekeras putra," ujarnya. Amaliya menambahkan, tim DKI Jakarta, Sulut dan beberapa tim pesaing Jabar lain di PON, hanya memiliki satu atau dua orang pemain dengan pukulan keras. Namun gaya bermain mereka sudah dipahami oleh hampir seluruh penghuni skuad Jabar. Terkait kondisi fisik, Amaliya membenarkan jika ia dan rekan-rekannya masih mengalami kelelahan. Namun itu tidak dijadikan alasan untuk bermain tak sepenuh hati.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat