kievskiy.org

Ganda Campuran Buka Peluang All Indonesia Final di Hong KongTerbuka

PASANGAN ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana di pertandingan babak kedua Hong Kong Open Super Series 2016. Bertanding di Hong Kong Coliseum, Kowlon, Hong Kong, Kamis, 24 November 2016, Tontowi/Liliyana terus melaju ke perempat final usai menang 15-21, 21-17, 21-17 atas pasangan Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.*
PASANGAN ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana di pertandingan babak kedua Hong Kong Open Super Series 2016. Bertanding di Hong Kong Coliseum, Kowlon, Hong Kong, Kamis, 24 November 2016, Tontowi/Liliyana terus melaju ke perempat final usai menang 15-21, 21-17, 21-17 atas pasangan Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.*

HONG KONG, (PR).- Ganda campuran membuka peluang untuk all Indonesia finals di Hong Kong Open Super Series 2016 setelah meloloskan dua wakil ke babak semifinal, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Liliyana Natsir. Berbeda dengan Tontowi/Liliyana, Praveen/Debby di babak perempat final kemarin di Hong Kong Coliseum, Kowlon, Hong Kong, Jumat, 25 November 2016 harus berjuang keras untuk bisa maju. Tontowi/Liliyana melesat ke "Babak 4 Besar" setelah memetik kemenangan atas pasangan baru Tiongkok Liu Cheng/Li Yihui dalam dua game langsung 21-13, 21-14. Sementara Praveen/Debby harus bekerja keras selama 55 menit atas wakil tuan rumah, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah. Jordan/Debby sebelum akhirnya menang rubber game 17-21, 22-20, 21-14. Kedua pasangan ini mengaku tidak menyangka mereka bisa terus melaju hingga babak semifinal. Terlebih bagi Tontowi/Liliyana yang tidak tampil dalam kondisi terbaik mereka, setelah Liliyana sempat mengalami cedera lutut pekan lalu setelah berlaga di China Open Super Series Premier 2016. "Saya sendiri tidak menyangka. Tapi jika dibilang kondisi ini berat, mungkin saya akan mundur. Di lapangan kami hanya berusaha memberikan yang terbaik saja," ucap Liliyana sesuai rilis yang dikirimkan Humas PBSI. Pada pertandingan "8 Besar" ini, Liliyana mengaku jika lawan tidak terlalu berbahaya permainannya. Karena menurutnya, dia dan Tontowi cukup mudah mendapatkan poin. "Lawan sepertinya tidak pas mainnya. Dari awal mereka seperti terus mengincar saya, tapi di sisi lain pukulan mereka banyak yang bisa ketebak. Ujung-ujungnya mereka malahan tidak percaya diri sendiri dan bingung," imbuhnya. Liliyana pun memberikan kredit bagus untuk partnernya Tontowi, yang dilaga tadi dinilainya bermain sangat tenang. Bola belakangnya yang rapi dan jarang mati sendiri, katanya, membuat mereka tambah yakin bisa memetik kemenangan. Sementara Praveen/Debby mengatakan bermain ketat sudah diprediksi mereka. Pasalnya hal itu selalu terjadi ketika mereka bertemu pasangan Hong Kong tersebut di 8 pertemuan sebelumnya. Di game pertama, Debby mengaku jika mereka sulit untuk keluar dari tekanan lawan ketika telat untuk menekan duluan. Hingga mereka pun terbawa permainan lawan dan akhirnya harus menyerahkan. Tidak mau mengulangi kesalahan yang sama, di game kedua mereka berusaha mengubah pola permainan. Perubahan itu membuat lawan mati kuti dan tidak bisa berbuat banyak untuk mematikan Praveen/Debby. "Kami coba merubah pola main begitu ada kesempatan. Mereka sepertinya keteteran dan sebaliknya kami mulai menemukan ritme permainan," imbuh Debby menambahkan. Di game ketiga, Debby mengatakan jika lebih fokus untuk mendapat poin satu demi satu. Tidak terlalu banyak berpikir, yang penting bola masuk ke lapangan lawan. Mereka akhirnya bisa merebut kemenangan untuk maju ke babak selanjutnya. Di babak selanjutnya, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan pasangan Tang Chun Man/Tse Ying Suet dari Hong Kong. Kedua pasangan ini tercatat belum pernah beradu di lapangan. Sementara Praveen/Debby ditunggu Choi Solgyu/Chae Yoo Jung dari Korea. Pekan lalu di China Open 2016, mereka saling berhadapan pada babak perempat final. Ketika itu, unggulan kedua asal Indonesia ini kalah 15-21 dan 13-21. Menghadapi lawannya nanti, Liliyana mengaku mereka kembali harus berjuang dari awal. Melupakan kemenangan hari ini dan memulai dengan kerja keras lagi. "Ya sama saja dengan hari ini, main sebaik mungkin dan semaksimal mungkin. Tidak ada beban target, kami hanya berusaha yang terbaik aja," tuturnya menambahkan. Sedangkan, bagi Jordan, kembali bertemu dengan pasangan negeri gingseng tersebut, menjadi tantangan. Pasalnya kali ini, dia ingin bisa membalaskan kekalahannya setelah di pertemuan sebelumnya dia mengaku kurang main maksimal. "Dari pertemuan sebelumnya kami semakin mengerti bagaimana tipe permainan mereka. Buat besok kami tinggal berdiskusi lagi pola permainan apa yang paling sesuai untuk lawan mereka," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat