kievskiy.org

OCA Minta Indonesia Perhitungkan Arus Lalin Asian Games 2018

JAKARTA, (PR).- Dewan Olimpiade Asia (OCA) meminta agar pemerintah Indonesia mulai memikirkan akses atau arus lalu lintas arena-arena Asian Games 2018. Ini menjadi catatan khusus yang diberikan OCA dalam pertemuan Executive Board di Sapporo, Jepang. Hal itu diungkapkan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olah Raga Kemenpora Gatot S. Dewa Broto melalui pesan singkat, Minggu, 19 Februari 2017. Gatot mewakili pemerintah Indonesia memberikan laporan perkembangan terkini progres persiapan Asian Games 2018 dalam pertemuan itu. "Faktor kemacetan di ibu kota, terutama di akses menuju venue-venue pertandingan dan arah mobilisasi dari dan ke Wisma Atlet di Kemayoran menjadi perhatian khusus mereka. OCA pun meminta agar masalah ini dicari jalan keluarnya dengan serius," ujarnya. Meskipun memberikan catatan, namun secara umum, OCA dalam pertemuan tersebut mengapresiasi adanya kemajuan dalam persiapan menuju Asian Games 2018. Presiden OCA, Sheikh Fahad Al-Ahmed Al Sabah pun menilai jika kemajuan tersebut cukup signifikan. "Laporan tentang jumlah 44 cabor yang akan dipertandingkan tidak ada respon negatif. Lalu, begitu juga dengan kesiapan infrastruktur, test event pada bulan November 2017, sosialisasi massif tentang Asian Games yang akan dimulai pertengahan 2017 seperti penggunaan beragam kreasi logo dan maskot di badan pesawat GA, KA, LRT dan MRT jika nanti sudah di luncurkan itu pun tidak ada tanggapan negatif," ujarnya. Sheikh sendiri selepas pertemuan mengatakan dari pemantauannya terhadap persiapan dan kemajuan yang dilakukan Indonesia baik secara teknis, maupun non teknis, terutama sejak OCA membuka kantor perwakilan khusus OCA di Jakarta, Desember lalu perkembangannya cukup signifikan. "Saya mendengar hal-hal yang positif, dan sangat mengapresiasi pemerintah Indonesia, INASGOC, dan juga ketua coordination committee atas usaha untuk memperlancar Asian Games 2018," katanya. Menurut Ketua Coordination Committee OCA, Tsunekatzu Takeda pertemuan komite (Corcom) ke VI di Palembang, 5-6 Maret mendatang akan menjadi momen penting untuk evaluasi atas kemajuan yang sudah dilakukan. Termasuk mengunci jumlah cabor dan nomor cabor. "Coordination Committee di Palembang akan jadi tolak ukur, kemajuan apa yang sudah dilakukan akan menentukan dalam mengukur kemajuan yang sudah dilakukan. Kendati jika menurut penilaian saya apa yang sudah dilakukan sudah baik," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat