kievskiy.org

Sri Hartati, Lifter Puteri Indonesia Pemegang Juara dan Rekor Dunia di Nomor Angkat Berat

SEORANG petugas membersihkan arena yang disiapkan untuk Kejurda Angkat Besi dan Angkat Berat Jabar 2016 di Gymnasium GSJ, Kabupaten Bandung, Senin, 26 Desember 2016. Kejuaran yang akan berlangsung pada 27-28 Desember 2018 itu diikuti sedikitnya 77 lifter dari berbagai daerah di Jabar.*
SEORANG petugas membersihkan arena yang disiapkan untuk Kejurda Angkat Besi dan Angkat Berat Jabar 2016 di Gymnasium GSJ, Kabupaten Bandung, Senin, 26 Desember 2016. Kejuaran yang akan berlangsung pada 27-28 Desember 2018 itu diikuti sedikitnya 77 lifter dari berbagai daerah di Jabar.*

HALMSTAD, (PR).- Setelah sukses mencetak gelar juara dunia di nomor angkat besi, Indonesia kembali menorehkan sejarah di nomor angkat berat. Lifter putri Indonesia, Sri Hartati mempersembahkan gelar juara dunia di kelas 57 kg pada 39th World Open Powerlifting Championship 2018, di Halmstad, Swedia, Selasa 6 November 2018 malam.

Bukan hanya gelar juara dunia dan membawa pulang dua medali emas, tapi dia juga mencatatkan dua rekor dunia dari angkatan squat dan total angkatan. Rekor dunia di angkatan squat diraihnya setelah sukses mengangkat beban seberat 225 kg, sedangkan rekor dunia di total angkatan dikoleksinya setelah mengangkat beban seberat 565 kg. 

Untuk angkatan bench press dan deadlift, Sri membawa pulang medali perak dan perunggu. 

Di angkatan squat, dia memecahkan rekor dunia sebelumnya atas nama Inna Filimonova dari Rusia dengan angkatan 222,5 kg. Sementara di angkatan total, Sri memperbaharui angkatan Anna Ryzhkova yang diciptakan pada 2017 lalu di Wroclaw, Polandia. 

Anna sendiri di kejuaraan ini mendapatkan medali perak di total angkatan, setelah hanya mencatatkan hasil terbaik 550 kg. Anna hanya mendapatkan satu medali emas di angkatan deadlift setelah sukses mengangkat beban seberat 197,5 kg. 

Menurut Manajer Tim Indonesia, Yanto Arifin yang mendampingi, Sri sendiri merupakan pendatang baru. Dari hasil latihan, kata Yanto, Sri memang diprediksi bisa memberikan kejutan. 

"Sri dari hasil latihannya sudah keliatan bahwa potensi untuk raih emas. Jadi meski ini kejutan, tapi sudah diprediksi di awal.  Angkat berat ini memang tidak sepopuler angkat besi. Saya berterima kasih kepada Ketua Umum yang telah memberikan kesempatan kami untuk berangkat ke Kejuaraan Dunia ini," ujar Yanto. 

Kabar keberhasilan Sri ini datang dari Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto yang dikontak oleh Wakil Ketua Umum PABBSI, Joko Pramono, lewat pesan singkat. Menurut Gatot, pihaknya bangga karena PABBSI bisa menunjukkan konsistensi pembinaannya paska Asian Games. 

"Alhamdulillah, setelah dua gelar juara dunia di angkat besi dari Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Widari (47 kg), kembali gelar juara dunia datang dari angkat berat. Dua emas dari Sri Hartati," kata Gatot. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat