PIKIRAN RAKYAT - Pertumbuhan klub bola basket di Kota Bandung yang pesat, membuat kota kembang tersebut dibidik sebagai salah satu tuan rumah pelaksanaan Dash Basketball Tournament tahun depan. Tahun ini, pelaksanaan turnamen bola basket kelompok usia tersebut baru melingkupi wilayah Jagodetabek saja.
Sukses penyelenggaraan Dash Basketball Tournament 2023 yang berakhir Minggu, 5 November kemarin, membuat turnamen ini diminta Perbasi melebarkan sayapnya lebih luas lagi untuk bisa menjangkau potensi pemain basket muda lebih banyak lagi. Mengingat ada banyak klub-klub bola basket serta komunitas yang bisa mendapatkan manfaat, dapat menguji kiprah dan kemampuan pemain dalam sebuah kejuaraan.
"Ini kali pertama kami membuat event turnamen bola basket, sebelumnya lebih fokus pada renang, tenis, dan lari. Kenapa basket, ini tidak lepas dari kesuksesan prestasi Timnas basket Indonesia di SEA Games, lalu penyelenggaraan FIBA Asia Cup, dan FIBA World Cup 2023 kemarin. Hingga industri basket pun menjadi lumayan populer kembali dan berkembang," kata CEO Dash Sports, Alit Aryaguna usai final yang berlangsung di Respect Basketball Arena, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.
"Sudah banyak 'private sector' yang juga menjalankan turnamen/komunitas kelompok seperti ini seperti DBL, lalu Liga Mahasiswa, nah ini kami menyasar klub dan komunitas, agar lebih banyak juga turnamen-turnamen usia muda yang konsisten di gelar. Selain agar industri olahraga bertumbuh, juga mempengaruhi sektor-sektor perekonomian lainnya mulai dari makanan hingga apparel hingga menopang pertumbuhan itu ke depan. Hingga kami pun berkeinginan untuk turut memasalkan olah raga ini lebih luas, bukan hanya di Jagodetabek saja," tambahnya.
Tahun depan, kata Alit pihaknya akan membuat turnamen ini dalam bentuk beberapa seri di dua kota. Selain Jakarta, satu kota lagi masih dimatangkan, antara Bandung atau Surabaya.
"Kedua kota itu yang pertumbuhan klub basket sangat pesat. Banyak lahir pemain-pemain bagus dari sana, jadi kita masih akan matangkan lagi format dan bentuk liganya akan seperti apa, apakah tetap turnamen atau mulai kompetisi. Tapi, yang pasti kami tidak mau lahir dan hilang begitu saja, jadi kami ingin satu tahun ada beberapa series dan nanti para pemenang-pemenang seri akan bertemu di grand final, pada akhir periodenya," tukasnya.
Direktur Utama Liga Bola Basket Indonesia (IBL), Junas Miradiarsyah yang kemarin hadir mengatakan bahwa turnamen-turnamen usia muda ini memiliki peran penting dalam pembinaan dan pembibitan atlet bola basket mulai dari usia dini di ranah 'grass root' atau komunitas. Di mana kedepannya memungkinkan lahir pemain-pemain profesional yang pada nantinya di usia matang bisa bermain di ranah kompetisi profesional seperti IBL.
"Bagi saya penting untuk mendukung penyelenggaraan ini dan mendorong untuk keberlanjutannya di masa mendatang. Turut bangga atas keberhasilan pelaksanaan ajang ini. Salah satu yang penting untuk dimanfaatkan dalam momen turnamen ini juga adalah edukasi kepada seluruh peserta, baik pemain maupun para orang tua dan pendukung lainnya tentang "respect the game", bahwa dalam olahraga penting sekali untuk memahami sekaligus menghormati berbagai aspek tentang pertandingan dan olahraga serta aturan dalam kompetisi yang berlaku didalamnya," imbuhnya.
Kemarin, kejuaraan Dash Basketball Tournament yang diikuti oleh 60 tim peserta se-Jagodetabek sendiri telah menghasilkan para juara dari tujuh kategori yang dipertandingkan, KU-8, KU-10, KU-12, KU-14, KU-16, KU-40, serta KU-14 putri. Juara kelompok umur 8 tahun diraih oleh Playfield Basketball Team setelah mengalahkan tim Tigers. Sementara di kelompok umur 10 tahun, The Warriors tampil juara, setelah sukses menaklukkan Playfield Basketball Team.