PIKIRAN RAKYAT - Saat ini banyak produsen mobil di dunia sudah mulai beralih untuk memproduksi mobil-mobil dengan bahan bakar listrik.
Selain diklaim ramah lebih ramah lingkungan, mobil-mobil ini memiliki biaya produksi dan operasional sehari-hari yang jauh lebih kecil jika dibandingkan mobil dengan mesin pembakaran internal (internal combustion engine).
Hal ini bisa terjadi karena bagian komponen mobil listrik yang bisa dibilang lebih sedikit jika dibandingkan kendaraan konvensional.
Baca Juga: Mobil Listrik Porsche Taycan Masuk Buku Guinness World Records Usai Drift Sepanjang 42 Kilometer
Tetapi, bagai dua sisi mata uang, selalu ada dampak negatif yang dihasilkan adanya pengembangan mobil-mobil listrik ini.
Hal tersebut berkaitan dengan komponen yang dibutuhkan oleh mobil-mobil konvensional ada umumnya.
Peneliti Senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Riyanto menyampaikan bahwa perkembangan mobil listrik sangat mungkin mematikan industri komponen otomotif mobil pada umumnya.
Baca Juga: Cara Mudah Bikin Kendaraan Lebih Bertenaga dan Emisi Berkurang
"Ini yang harus menjadi perhatian bersama jika muncul mobil listrik. Akan ada banyak industri komponen yang terdegradasi karena jeroan mobil listrk berbeda dengan kendaraan pada umumnya.
"Komponen mobil konvensional yang lebih banyak saat ini marak diproduksi oleh industri-industri lokal," tutur Riyanto pada acara webinar yang diselenggarakan Forwot Kamis, 26 November 2020.