kievskiy.org

Mengemudi Saat Marah, Rentan Mengalami Kecelakaan

MENGEMUDI sambil emosi lebih berbahaya daripada mengemudi saat mengantuk, mengutak-atik radio atau AC atau mengobrol dengan penumpang.*
MENGEMUDI sambil emosi lebih berbahaya daripada mengemudi saat mengantuk, mengutak-atik radio atau AC atau mengobrol dengan penumpang.*

VIRGINIA, (PRLM).- Menjalankan mobil ketika Anda marah, atau mengalami kemarahan karena masalah di jalan bisa berisiko bagi hidup Anda, menurut penelitian terbaru. Studi terbesar dari jenisnya menemukan bahwa 'para pengemudi emosional', mereka yang jelas-jelas marah, sedih atau gelisah, adalah berisiko sekitar lima kali lebih mungkin untuk terjadi tabrakan dibanding ber-SMS ria saat mengemudi. Secara keseluruhan, mereka kewalahan oleh emosinya 9,8 kali lebih mungkin untuk mengalami kecelakaan. Diharapkan temuan, dari analisis jutaan mil dari pengendaraan, akan membantu pemerintah, produsen mobil dan pengemudi sendiri berpikir tentang bagaimana membuat jalan lebih aman. Untuk mengetahui apa penyebab utama kecelakaan saat mengemudi, para peneliti di Virginia Tech, AS memasang kamera, mikrofon, dan sensor di mobil pengemudi lebih dari 3.500 orang berusia antara 16 dan 98 tahun. Seperti dilaporkan Daily Mail, Senin (22/2/2016), perangkat ini mencatat setiap gerakan setiap pengendara yang dibuat pada setiap perjalanan hingga dua tahun, memungkinkan para peneliti untuk melihat apa yang sedang terjadi pada detik-detik penting yang mengarah pada kecelakaan. Dan kamera tersembunyi ini mengungkapkan bahwa suasana hati seseorang berperan penting pada kinerja mereka. Para pengendara yang dinilai marah, sedih, gelisah atau secara terbuka menangis pada satu dari 500 perjalanan, meningkatkan peluang kecelakaan hampir sepuluh kali lipat. Hal ini membuat mengemudi sambil emosi lebih berbahaya daripada mengemudi saat mengantuk, mengutak-atik radio atau AC atau mengobrol dengan penumpang. (Dede Suhaya/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat