kievskiy.org

Hindari Perjalanan Malam Saat Arus Balik

Arus balik kendaraan yang melintas jalan Tol Cipali Kamis sore hingga malam padat merayap. Antrian panjang kendaraan terlihat di jalur B arah Jakarta hingga KM 109 lebih daerah Cilameri Subang masih panjang.
Arus balik kendaraan yang melintas jalan Tol Cipali Kamis sore hingga malam padat merayap. Antrian panjang kendaraan terlihat di jalur B arah Jakarta hingga KM 109 lebih daerah Cilameri Subang masih panjang.

SETELAH berlebaran di kampung halaman, saatnya untuk kembali ke rutinitas harian dan menyiapkan perjalanan kembali dengan berkendara. Bergegas untuk perjalanan arus balik, pastikan lagi memiliki rencana menempuh perjalanan yang baik, seperti saat berangkat mudik. Fakta saat mudik, masih banyak pengendara baik yang menggunakan mobil atau motor pribadi yang melakukan perjalanan di malam hari.

Jika tidak terpaksa, saat arus balik, sebaiknya dapat menghindari perjalanan malam hari. Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) berbagi tips untuk perjalanan selama arus balik ini. Menurut dia, idealnya perjalanan telah direncanakan dengan baik. Mulai memilih rute perjalanan yang tepat dengan memperhitungkan jarak tempuh, kondisi jalan, dan potensi kemacetan. Perihal waktu pejalanan, mutlak dilakukan pada periode dini hari hingga petang menjelang.

"Manfaatkan pula posko servis dari APM serta nomor kontak rumah sakit pada jalur yang dilalui. Perjalanan di malam hari selain akan lebih padat, juga lebih rawan risiko atau bahaya. Pola tidur yang tidak teratur kurang dari 6 hingga 8 jam sehari, akan membuat kebugaran pengemudi menjadi buruk," kata Jusri.

Hindari jalan favorit saat arus balik

Arus balik Lebaran kali ini juga diperkirakan relatif akan serentak pada akhir pekan. Untuk itu, Jusri Pulubuhu berpendapat, kalau ingin nyaman lebih baik matangkan rencana perjalanan. Upayakan pilih rute yang relatif tidak terlalu menjadi favorit. Karena diprediksi, walaupun sudah diuraikan dengan tol-tol fungsional, namun tetap saja, lalu lintas jalan favorit akan cenderung ramai.

Semakin ramai, kata Jusri, maka semakin besar peluang mengalami kecelakaan. Karena seperti disadari, saat pengemudi yang satu sudah tertib, tidak menjamin selamat tiba di tempat tujuan. Karena di jalan raya bisa melibatkan banyak orang. Bisa saja pengemudi di depan atau di belakangnya tidak tertib, atau dalam kondisi fatigue, sangat letih. Sehingga terjadi insiden.

"Jadi semakin sepi, semakin bagus walaupun peluang kecelakaan tetap ada. Karena dari faktor pihak ketiga seperti pengguna jalan lain tidak banyak," ujar Jusri menegaskan. Menurut dia, rute yang bukan favorit biasanya agak lengang. Meski lebih jauh jaraknya, itu tidak masalah. Setelah memilih rute-rute yang bukan favorit, pelajari rute tersebut. Cari tahu informasi mengenai rute itu mulai dari fasilitas yang ada, rumah sakit, kantor polisi, dan lain-lain.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat