kievskiy.org

Studi: Mengebut Tak Lagi Jadi Alasan Utama Luka Berat Terjadi saat Kecelakaan Motor

ILUSTRASI mengebut
ILUSTRASI mengebut /ALZA AHDIRA/PR ALZA AHDIRA/PR

PIKIRAN RAKYAT - Hingga saat ini, banyak pihak berpendapat bahwa mengendarai motor secara kebut-kebutan adalah penyebab utama terjadinya luka berat saat kecelakaan terjadi.

Ini diakibatkan asusmi-asumsi bahwa berkendara di kecepatan rendah bisa memberi waktu reaksi menghadapi bahaya lebih banyak, energi yang digunakan ketika berkendara lebih sedikit, dan memberi waktu dan ruang bagi pengendara lain untuk bereaksi terhadap kita.

Tapi nampaknya, sebuah studi yang dikeluarkan tahun 2019 membantah hal tersebut.

Baca Juga: Harap Angka Kecelakaan Motor di Bandung Turun, Yana Mulyana Ajak Warga Praktek Safety Riding 

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Visor Down, Sebuah studi berjudul "The Dynamics of Motorcycle Crashes" Dikerjakan oleh Elaine Hardy, Dimitri Margaritis, James V Ouellet, dan martin Winkelbauer dikeluarkan pada Februari 2020.

Studi terdiri dari 39 pertanyaan yang diajukan kepada 1578 pengendara motor yang ada di seluruh dunia.

Pertanyaan dalam studi meliputi pengalaman berkendara, tipe lisensi, pakaian dan helm yang digunakan, tipe motor, kapasitas mesin, kondisi jalanan, dan hal-hal lainnya yang mungkin terlibat saat kecelakaan motor terjadi.

Hasil studi menunjukan bahwa saat ini, kecepatan motor tidak lagi menjadi faktor apakah pengendara mengalami luka berat atau tidak.

Baca Juga: Tampil ala Motor Touring Sejati, 4 Aksesoris Berikut Tersedia untuk Yamaha All New Nmax 2020

Statistik menunjukan bahwa tidak ada korelasi langsung antara kecepatan motor dan tingkat keparahan cedera yang terjadi atau waktu yang dihabiskan di rumah sakit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat