PIKIRAN RAKYAT - Pengembangan kendaraan otonom sudah menjadi faktor yang paling penting bagi Hyundai Motor Company. Selama bertahun-tahun, Hyundai, selaku salah satu raksasa otomotif global, memproduksi kendaraan otonom atau autonomous vehicle (self-driving car, driverless car, robotic car).
Semakin tinggi level autonomous suatu kendaraan, perhatian terhadap faktor keamanan dan keselamatan juga semakin tinggi. Society of Automotive Engineers membagi penerapan teknologi autonomous vehicle ke dalam 6 tingkatan yaitu:
- Level 0: no driving automation
Kendaraan sepenuhnya dikendalikan manusia tanpa bantuan teknologi otonom.
- Level 1: driver assistance
Beberapa sistem bantuan pengemudi seperti kontrol kecepatan atau pengereman otomatis dilakukan otonom tetapi kendaraan masih dikemudikan manusia.
- Level 2: partial driving automation
Secara otonom, kendaraan dapat mengendalikan akselerasi, pengereman, dan kemudi dalam beberapa situasi tetapi pengemudi harus siap mengambil alih kendali kapan saja.
- Level 3: conditional driving automation
Kendaraan secara otonom dapat mengendalikan sebagian besar aspek dalam kondisi tertentu. Pengemudi hanya harus mengambil alih jika sistem meminta.
- Level 4: high driving automation
Kendaraan dapat beroperasi secara otonom dalam sebagian besar kondisi tanpa perlu campur tangan manusia. Namun, masih ada batas tertentu.
- Level 5: full driving automation
Kendaraan sepenuhnya otonom dan tidak memerlukan pengemudi manusia sama sekali. Tidak ada batasan dalam pengoperasian dan kendaraan dapat berjalan sepenuhnya tanpa intervensi manusia.
Siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan?
Untuk saat ini, di pasar global, Hyundai sudah meluncurkan kendaraan yang berada di level 2. Kini Hyundai berfokus mengembangkan autonomous vehicle level 4. Saat ini, hampir semua perusahaan hanya memproduksi kendaraan dengan teknologi autonomous vehicle level 2.