PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah perusahaan bahan bakar minyak melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi mulai 1 Agustus 2023.
Kenaikan itu sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Perusahaan BBM yang menaikkan harga bahan bakar non subsidi tak hanya PT Pertamina (Persero), melainkan diikuti oleh stasiun pengisian BBM lainnya seperti Shell, VIVO, hingga BP AKR.
Melonjaknya harga BBM juga beriringan dengan prediksi semakin ketatnya pasokan minyak secara global setelah diperpanjangnya rencana Arab Saudi mengurangi produksi minyak sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bpd).
Baca Juga: Jadi Pesaing Creta hingga HR-V, SUV Baru Mitsubishi Tidak Dilengkapi Sunroof
Namun tak hanya faktor tersebut yang mendorong harga BBM naik, kemungkinan meroketnya harga bahan bakar ini dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah yang melemah.
Bagaimana tidak, pada Juli 2023, rupiah per 1 dolar Amerika senilai dengan Rp15.032.
Otomatis, ketika nilai tukar melemah, maka Indonesia akan mendapat beban lebih berat ketika harus membeli minyak mentah di luar sana, karena nilai tukar rupiah terhadap dolar sangat jomplang.
Untuk mengetahui harga terbaru BBM non subsidi, berikut rincian kenaikan harga BBM Pertamina, Shell, VIVO, hingga BP AKR di DKI Jakarta yang dapat menjadi patokan.