PIKIRAN RAKYAT - Penggunaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) jadi salah satu solusi yang diterapkan negara-negara ASEAN dalam menerapkan transisi enegeri. Hal ini juga jadi upaya untuk turut serta dalam menekan laju polusi udara.
Tidak hanya itu, ternyata penggunaan kendaraan listrik juga bisa meningkatkan nilai perekonomian. Seperti yang diungkapkan Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Airlangga mengatakan potensi pengembangan kendaraan listrik di wilayah ASEAN bisa tembus USD 2,7 miliar atau setara Rp 41,15 triliun di 2027.
"Pengembangan kendaraan listrik punya peran besar terhadap kelestarian lingkungan, mulai dari pengurangan emisi gas rumah kaca, percepatan transisi energi, dekarbonisasi sektor transportasi darat, pencapaian target nol emisi, hingga peningkatan ketahanan energi di kawasan ASEAN,” ungkap Airlangga di acara ASEAN Climate Forum 2023 beberapa waktu lalu.
Airlangga menjelaskan, Presiden Jokowi sangat optimistis terhadap ASEAN dan pengembangan EV di kancah global. Dengan alasan itu, penggunaan kendaraan listrik dipoyeksi dapat terus meningkat.
Lebih lanjut dijelaskan, Indonesia saat ini tengah mengembangkan ekosistem EV dari hulu hingga hilir. Diproteksi pengembangan dilakukan hingga mencapai 500.000 unit mobil listrik dan 2,45 juta motor listrik pada 2030.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bicara Soal Langkah Politik Usai Tak Lagi Jadi Gubernur Jabar
Dengan target tersebut, diharapkan bisa mengurangi emisi gas karbon mencapai hampir 4 juta ton.