PIKIRAN RAKYAT - Mitsubishi Fuso mengatakan belum akan bermain di pasar bus berukuran besar atau big bus. Padahal, pasar bus besar saat ini tengah berkembang dengan beberapa produsen yang menjual produknya di Indonesia.
Dijelaskan Aji Jaya Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Fuso di Indonesia saat ini fokus menggarap pasar mikro bus dengan produk Canter.
"Saat ini kami KTB masih fokus untuk nengembangkan dan mempertahankan segmen mikro bus yang ada di kelas LDT (Light Duty Truck). Apalagi memanng ada segmen LDT ini ada 6 ban dan 4 ban dan sampai saat ini bisa saya sampaikan segmen mirko bus di segmen enam ban kami masih jadi market leader dan kami masih fokus mempertahankan posisi ini seterusnya," ungkap Aji, Kamis, 15 Maret 2024.
Setelah menguasai market LDT enam ban, Aji menjelaskan pihaknya ingin bisa bicara banyak di kelas mikro bus 4 ban.
"Mikro bus LDT 4 ban itu pasarnya sangat menjanjikan namun kami belum jadi market leader di kelas itu. makanya kami masih ingin fokus di mikro bus ini agar segmen emapt dan enam ban bisa jadi market leader," terangnya.
Salah satu strategi yang dilakukan dijelaskan Aji yaitu dengan meluncurkan Canter Bus. Produk ini diperkenalkan Fuso pada ajang GIIAS 2023 2023.
"Alhamdulilah respons canter bus masih sangat baik. Kenapa kami fokus di segmen ini karena kita ketahui di kendaraan niaga segemn yang paling besar itu LDT. Hampir 50 persen dari bebrabagi kendaraan niaga yang dijual di Indoneosa. Paling besar adalahg segmen ldt paling menjanjikan. kamii masih fiokus di mikrobus dan kelas LDT," ungkapnya.
Sementara terkait pasar bus besar, Aji mengatakan memang banyak permintaan. Namun pihaknya masih akan mempelajari sebelum bermain di segmen tersebut.
"Pasar bus besar memang kalau melihat pasarnya terus tumbuh. Tentunya kami prinsipal terus mempelajari tentang produk ini. Mitsubishi fuso berkomitmen memberikan inovasi sesuai dengan perembangan pasar dan pemrintaannya tapi kami masih fokus di mikrobus di segmen LDT. Untuk bus besar itu tidak lepas dari pengamatan prinsipal kami masih melakukan studi," katanya.***