kievskiy.org

Penjualan Mobil Anjlok di Awal 2024, Toyota Sebut Hal Ini Jadi Biang Kerok

Foto Toyota Avanza generasi terbaru yang diluncurkan pada Kamis, 11 November 2021.
Foto Toyota Avanza generasi terbaru yang diluncurkan pada Kamis, 11 November 2021. /Pikiran Rakyat/Alza Ahdira

PIKIRAN RAKYAT - Toyota menyebut ada beberapa faktor yang membuat penjualan mobil di awal 2024 anjlok dibanding tahun lalu. Salah satunya terkait tahun politik.

Hal ini diungkapkan Henry Tanoto, Vice President PT Toyota Astra Motor. Henry mengatakan penjualan mobil turun sekitar 22 persen di awal 2024 dibanding periode sama tahun lalu.

"Update market terjadi penurunan sekitar 22 persen dibanding Januari-Februari tahun lalu. Salah satu faktor adalah adanya pending pembelian oleh masyarakat karena tahun politik," jelas Anton, Selasa, 19 Maret 2024.

Anton mengatakan, setelah melewati fase pemilu diharapkan penjualan mobil dapat meningkat pada Maret 2024.

"Di Maret ada peningkatan secara penjualan, kita harapkan jelang lebaran dan confidence konsumen meningkat," jelasnya.

Dari data yang dirilis Gaikindo, penjualan mobil anjlok di awal 2024. Penjualan ritel atau dari diler ke konsumen mencapai 70.291 unit pada Februari 2024.

Angka ini turun 10,2 persen dibanding Januari yang mencapai 78.358 unit. Bila dibanding Februari 2023, penjualan mobil ritel juga turun hingga 16,2 persen yang mencapai 83.973 unit.

Secara total penjualan ritel mobil periode Januari dan Februari 2024 mencapai mencapai 148.649 unit. Angka ini turun 14,9 persen dari 174.845 unit yang tercatat pada Januari, Februari 2023.

Sementara penjualan mobil wholesales selama Januari dan Februari 2024 mencapai 140.274 unit, turun 22 persen dibanding periode 2023 yang mencapai 181.077 pada dua bulan pertama 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat