PIKIRAN RAKYAT - Luca Marini memikul masa yang berat setelah memasuki Repsol Honda. Tim yang ditinggalkan oleh Marc Marquez tersebut seakan-akan kehilangan masa jayanya.
Honda kini menjadi tim paling buncit di MotoGP. Siapa sangka, tim yang terkenal dengan warna oranya ini baru mengumpulkan 8 angka. Bandingkan dengan Ducati yang sudah torehkan 96 angka.
Bahkan pada balap terakhir, Luca Marini menjadi satu-satunya rider Honda yang berhasil finish. Rekan setimnya, Joan Mir, dan pebalap tim satelit Takaaki Nakagami serta Johann Zarco semuanya gagal selesaikan balap.
Hal ini membuat adik dari Valentino Rossi mengaku frustasi dengan Honda. Ia menjelaskan sudah lakukan semua yang ia bisa untuk Repsol Honda.
"Faktanya adalah, saya berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan poin kejuaraan dunia terakhir. Seperti yang saya lakukan untuk tempat kedua tahun lalu dan saya tidak berhasil. Namun saat ini keadaannya tidak terlihat bagus. Tahun ini kami jauh dari yang lain," ucap Marini dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Speedweek pada Jumat 19 April 2024.
Luca menyatakan dibandingkan perkembangan, motor Repsol Honda malah semakin tunjukkan kebobrokannya. Seakan-akan tak ada yang berjalan benar pada motor balap itu.
"Apakah ada kerentanan spesifik yang sedang ditanangani Ini? Ini bukan tentang satu hal. Ini tentang segalanya! Dibandingkan dengan masa lalu, kekuatan lama mesin ini seolah-oleh telah berkurang. Sementara saat yang sama titik lemahnya semakin banyak terlihat," ucap dia.
Tapi tak hanya faktor internal Honda, Luca Marini juga mengaku jika ajang MotoGP semakin kompetitif.
"Sekarang terutama di Amerika, menurut saya, trek menjadi lebih cepat, ban juga semakin ditingkatkan, dan sebagai hasilnya performa keseluruhan meningkat. Tapi kami tidak bisa mengikutnya," kata Marini.
Untungnya pada tahun ini, Honda mendapatkan hak konsesi spesial. Itu membuat mereka bisa melakukan pengembangan motor pada tengah musim.