PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Jepang baru-baru ini mengumumkan skandal sertifikasi yang dilakukan beberapa jenama otomotif asal Jepang. Salah satunya, diduga dilakukan juga oleh Toyota.
Dalam keterangan resminya Senin 3 Juni 2024, Toyota Motor Corporation (TMC) memang mengakui terlibat dalam skandal tersebut. Mereka menyatakan memang melakukan pengujian yang tak sesuai dengan standar.
Salah satunya adalah saat uji sertifikasi keselamatan. Dari temuan Kementerian Darat, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, diketahui Toyota tak melakukan pengujian sesuai dengan prosedur yang dilakukan.
Imbasnya, ada beberapa kendaraan yang tersandung skandal ini. Salah satunya adalah Toyota Yaris Cross tapi yang tak masuk ke Indonesia.
Terkait permasalahan ini, Chairman Toyota, Akio Toyoda menyatakan pihaknya memang melakukan tes dengan metode yang berbeda dari standar otoritas Jepang. Toyota juga sudah melaporkannya pada 31 Mei 2024.
Akio Toyoda meminta maaf karena jenama asal Jepang tersebut tersandung masalah ini.
"Sebagai orang yang bertanggung jawab di Toyota Group, saya ingin menyampaikan permintaa maaf untuk konsumen, pecinta otomotif, dan semua pemangku kepentingan untuk isu ini berikut Hino, Daihatsu, dan Toyota Industries Corporation. Saya betul-betul meminta maaf," tutur Akio Toyoda.
"Inti dari masalah ini adalah bahwa kendaraan diproduksi dan dijual secara massal tanpa melalui proses sertifikasi yang sesuai," katanya.
Untuk model yang terlibat skandal adalah:
1. Toyota Crown tahun pengujian 2014
2. Toyota Isis tahun pengujian 2015
3. Toyota Corolla Axio tahun pengujian 2015
4. Toyota Corolla Fielder tahun pengujian 2015
5. Toyota Sienta tahun pengujian 2015
6. Toyota Yaris Cross tahun pengujian 2020
7. Lexus RX tahun pengujian 2015