kievskiy.org

Telkom University Menjawab Kebutuhan Indonesia Akan 10.000 Peretas

RELATIF tingginya kebutuhan akan peretas menjadi peluang profesi baru. Perguruan tinggi berperan penting dalam mencetak para hacker andal untuk kebutuhan dalam negeri.

Telkom University mengadakan kompetisi Internet & Cyber Security pada Jumat-Sabtu 2-3 Maret 2018 sebagai bentuk penya­ring­an potensi calon peretas. "Kita buat sistem silakan dijebol, ada le­vel-levelnya," ujar Rektor Tel-U, Mochamad Ashari seusai pengumuman pemenang di Auditorium Tel-U, Sabtu 3 Maret 2018.

Melalui kompetisi yang dibuka untuk kalangan umum itu, lanjut Ashari, diharapkan generasi muda milenial dengan potensi dan energi besar dalam dunia hacker dapat menyalurkannya me­lalui ajang yang tepat. Pada kompetisi tersebut, 138 peretas ditantang membobol server. Mereka dibagi menjadi tim yang terdiri atas tiga orang.

Kompetisi serupa dinilai penting. Ashari menilai sekarang tak ada lagi batas antarnegara. Semua data transaksi terangkum dan tersimpan di setiap gawai secara digital. "Artinya, ke depan security digital sangat penting," katanya.

Senior Vice President FPA Telkom, Edi Witjara mengatakan, a­jang kompetisi menjadi jalur pembinaan yang harus terus dibangun untuk mencetak tenaga peretas profesional. "Ada energi po­sitif yang harus dibangun. Kalau tidak dilakukan pembinaan oleh negara, operator, dan institusi pendidikan bisa berpeluang tidak terarah," ujar Edi.

Menurut Edi, secara bisnis security system menjadi solusi yang dijual oleh perusahaannya. Bagaimanapun, mitra perusahaannya seperti perbankan, membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi.

Kebutuhan akan tenaga-tenaga ahli dalam sistem pengamanan data pun terus tumbuh. Telkom mempertahankan proses kade­ri­sa­si sehingga posisi-posisi dalam security system tak sampai kosong.

"Biasanya perekrutannya 20% dari yang pensiun atau 200 dari sekitar 1.000 orang yang pensiun," katanya. Perusahaan telekomunikasi pelat merah itu memanfaatkan lulusan universitas ma­upun kalangan bisnis. Edi menambahkan, perekrutan itu baru berjalan 1-2 tahun terakhir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat