BOGOR, (PR).- Semua mahasiswa Universitas Pertahanan program S2 dan S3 harus cerdas berkomunikasi dan selalu berusaha menjaga nama baik kampusnya. Di manapun berada upayakan untuk dapat menjadi teladan. Ucapan dan perbuatannya agar sejalan.
Pakar Komunikasi Dr. Aqua Dwipayana menegaskan hal itu saat memberikan Kuliah Umum di Gedung Pulau Jawa Auditorium Universitas Pertahanan di Sentul Kabupaten Bogor pada Rabu siang, 15 Mei 2019 kemarin. Rektornya Letjen TNI Dr Tri Legionosuko yang memimpin acara tersebut.
Sekitar 350 orang menghadiri acara itu termasuk sebanyak 268 orang mahasiswa S2 dan 20 orang mahasiswa S3 serta para pejabat di Universitas Pertahanan menghadiri kegiatan itu. Mereka di antaranya Wakil Rektor I bidang Akademik/Kemahasiswaan Mayjen TNI Sudibyo, Wakil Rektor ll bidang Perencanaan dan Keuangan Mayjen TNI Lasmono, Wakil Rektor lll bidang Kerjasama Mayjen TNI Hipdiza, dan Kepala Biro Akademik Brigjen TNI Agus Winarna.
Kepada semua yang hadir di kuliah umum tersebut diberikan buku super best seller karya Aqua yang berjudul The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi dan Produktif Sampai Mati.
Aqua yg membawakan materi berjudul _Strategi Komunikasi dalam Menghadapi Perang Mindset di Era Keterbukaan Informasi_ menambahkan karena fasilitas yang diberikan negara kepada semua mahasiswa sangat lengkap untuk menunjang kegiatan belajar mereka dan gratis maka para mahasiswa harus berusaha secara maksimal untuk berprestasi.
"Semua mahasiswa Universitas Pertahanan harus bersyukur karena mendapatkan fasilitas yang lengkap dan selama kuliah tidak dikenakan biaya alias gratis. Untuk itu balasan yang wajib diberikan kepada negara adalah berprestasi selama kuliah dan kinerjanya harus optimal di tempat kerja masing-masing kelak," ujar motivator nasional yang telah memotivasi ratusan ribu orang di seluruh Indonesia dan puluhan negara ini.
Peka dan selektif
Aqua yang telah puluhan tahun mendalami Ilmu Komunikasi baik formal - hingga pendidikan S3 secara linear - maupun informal, mengingatkan semua mahasiswa agar selalu waspada, mawas diri, dan hati-hati menghadapi situasi saat ini dan ke depan. Di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini harus lebih serius, sungguh-sungguh, dan fokus meningkatkan kemampuan komunikasi masing-masing.
Menurut mantan wartawan di banyak media ini perang mindset sudah dimulai. Terkait dengan itu semua mahasiswa harus cerdas menyikapinya dengan meningkatkan kepekaannya dan selektif setiap menerima informasi.
Sekarang ini setiap hari informasi yang diterima masing-masing orang termasuk mahasiswa banyak sekali. Sebagian di antaranya adalah kebohongan atau hoaks. Menyikapi itu dibutuhkan kecerdasan dalam memilih dan memilah berbagai kabar yang diterima.