kievskiy.org

Kelompok PKM-M Islamic Digital Parenting Sosialisasikan Bahaya Pornografi dan Sexting pada Anak

null
null

BANDUNG, (PR).-  Kelompok mahasiswa penerima dana hibah Program Kreatifitas Mahasiswa menyosialisasikan bahaya Pornografi dan aktifitas sexting pada anak di Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung pada 4 Mei 2019 lalu. Demikian rilis yang diterima redaksi dari FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, Senin 27 Mei 2019.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada orang tua mengenai bentuk, penyebab, bahaya, dan dampak dari pornografi dan aktivitas sexting, yaitu aktivitas mengirimkan pesan teks yang berisi konten seks atau aktivitas yang merangsang seseorang secara seksual.

Pada faktanya, masih ada segelintir orang tua di Desa Cihawuk yang abai dan belum memahami secara benar permasalahan tersebut.  Masih ada orang tua yang acuh pada saat anak menggunakan gawainya, sehingga anak-anak di desa tersebut terancam terpapar konten-konten negatif, seperti pornografi dan aktivitas sexting.

Acara dibuka dengan sambutan dari  Pembina Pesantren Nur Tauhid yang diwakili oleh Asep Hulwani. Ia menyampaikan bahwa PKM-M Islamic Digital Parenting ini sangat membantu masyarakat di Desa Cihawuk dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman orang tua terhadap era digital. Oleh sebab itu, beliau sangat mengajurkan masyarakat terutama ibu-ibu untuk mengikuti program pelatihan tersebut.

Acara tersebut dihadiri oleh 50 ibu-ibu di Desa Cihawuk. Kegiatan ini sangat direspons baik oleh masyarakat setempat yang antusias mengikuti kegiatan, mengingat setelah dilakukannya sosialisasi pertama pada tanggal 20-21 April, kesadaran  masyarakat akan pentingnya melakukan pembinaan yang benar terhadap anak khususnya di era digital sudah mulai tumbuh.

Setelah sesi sambutan selesai, peserta diajak berkenalan dengan founder Islamic Digital. Dalam sesi tersebut kelima founder Islamic Digital Parenting memperkenalkan diri mulai dari nama, asal, dan jurusan yang diambil di UPI. Sebelum masuk ke sesi materi  peserta diajak untuk ice breaking terlebih dahulu. Ice breaking bertujuan untuk mengajak peserta untuk fokus dan berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan. 

Dua anggota PKM-M Islamic Digital Parenting Alma Gina Wanti dan Rina Rahmawati menjelaskan tentang data dan fakta lapangan yang berkaitan dengan pornografi, bahaya pornografi, dan beberapa akses  yang dapat menyebabkan ditemukannya konten pornografi.  Dalam sesi tersebut ditayangkan sebuah  video yang berkaitan dengan bahaya pornografi bagi anak-anak.

Menurut Mark B. Kastleman, pornografi adalah narkoba di era milenium. Hal ini disebabkan karena pornografi dapat merusak otak bagian PFC atau Pre Frontal Cortex. Akibat dari kerusakan otak di bagian PFC adalah, anak dapat mengalami sulit berkonsentrasi, sulit memahami benar dan salah, sulit mengendalikan diri, sulit berifikir kritis, dan sulit merencanakan masa depan. Padahal, saat ini konten pornografi sangat mudah diakses oleh siapa saja, termasuk anak-anak.

Dalam sesi materi kedua disampaikan faktor penyebab anak terkena dan terpapar pornografi, ciri-ciri anak yang tepapar dan kecanduan pornografi, peran orang tua terhadap pornografi pada anak, proses terjadinya kecanduan pornografi, dan solusi dalam islam supaya terhindar dari pornografi. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat