BANDUNG, (PRFM) - Koordinator Investigasi Tim Monitoring Independen PPDB Jawa Barat Asep B Kurniawan mengatakan, hilangnya detail jarak dan nilai dalam pengumuman PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2019 menimbulkan kecurigaan terhadap pelaksanaannya.
Detail dalam pengumuman PPDB menjadi rujukan data yang akurat bagi orangtua siswa yang penasaran terhadap alasan kegagalan anaknya masuk ke SMA yang diinginkan.
Asep menyatakan, meskipun dalam pelaksanaannya PPDB tidak terdapat kecurangan, tetap saja akan menimbulkan persepsi buruk dari masyarakat karena tidak diungkapnya detail pengumuman. Terlebih, Asep menekankan bahwa seharusnya saat ini segala informasi harus terbuka untuk publik.
"Informasi (harus) terbuka untuk publik meskipun tidak terjadi pelanggaran, misalnya kecurangan. Namun, yang saya takutkan adalah adanya masalah yang nantinya menimbulkan gejolak yang lebih besar karena hal-hal seperti ini," kata Asep dalam wawancara yang disiarkan Radio PRFM, Minggu 30 Juni 2019.
Berdasarkan banyaknya laporan yang masuk mengenai hal tersebut, Asep mengaku timnya pada Senin 1 Juli 2019 akan berkoordinasi langsung dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat dan panitia pelaksana PPDB 2019. Diharapkan, ada keterangan yang jelas terkait alasan tidak ditampilkannya detail dalam pengumuman PPDB 2019.
“Ini permasalahan buat siswa yang merasa dirugikan meskipun, misalnya, kalau ada datanya yang akurat, kita tidak perlu menjelaskan kepada siswa karena mereka bisa mengerti sendiri," ujarnya.
Asep , mengatakan timnya yang melakukan pendataan pendaftar PPDB 2019 mengalami kendala saat detail yang ditampilkan dalam pengumuman tidak muncul.
"Kami coba melakukan pendataan, tapi sangat disayangkan setelah penerimaan PPDB, datanya jadi kosong. itu agak kesulitan bagi saya untuk melihat datanya. Sementara banyak juga muncul pengaduan dari orangtua siswa baik secara langsung atau tidak. Hal yang saya sayangkan, data detail dari siswa jadi hilang," katanya.***