BANDUNG, (PR).- Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang semakin penting dikuasai di era tanpa batas seperti saat ini. Akan tetapi, di Indonesia, masih banyak kondisi lingkungan yang tidak mendukung pembelajaran Bahasa Inggris secara optimal.
CEO Wall Street English, Kish Gill, menuturkan, kondisi semacam itu berdampak secara psikologis. Kondisi itu bisa menurunkan semangat orang untuk terus berlatih Bahasa Inggris.
"Bicara soal bahasa, ujung-ujungnya pasti bicara soal kepercayaan diri. Bagaimana supaya bahasa itu bisa terus dilatih agar semakin terbiasa," ucap Kish, saat peresmian cabang baru Wall Street English di Jalan Sulanjana No. 3 Bandung, Rabu, 28 Agustus 2019.
Kish menuturkan, riset yang dilakukan oleh Wall Street English dan Yougov menyebutkan, lebih dari 60 persen masyarakat Indonesia merasa bahwa belajar Bahasa Inggris akan meningkatkan jenjang karir dan prospek masa depan seseorang. Bahasa Inggris juga akan membuka peluang lebih besar bagi seseorang, dibandingkan ketika orang tersebut tidak mahir bicara atau menulis dengan Bahasa Inggris.
"Faktanya, 82 persen responden merasa bahwa dengan belajar Bahasa Inggris dapat membantu mereka mendapatkan pekerjaan," ucapnya.
Tiga alasan utama belajar Bahasa Inggris
Berdasarkan survey yang sama, kata Kish, setidaknya ada tiga alasan terbanyak mengapa penduduk Indonesia belajar Bahasa Inggris. Alasan pertama adalah untuk urusan personal development.
Alasan kedua, ia melanjutkan, adalah karena ingin jalan-jalan keliling dunia. “Serta ingin meningkatkan pendapatan melalui jenjang karir yang bisa didapatkan lewat berbahasa Inggris," kata Kish.
Uniknya, banyak penduduk Indonesia yang belajar Bahasa Inggris lewat serial televisi dan musik. Survey itu juga menunjukkan tiga serial televisi dan tiga penyanyi yang paling banyak menjadi referensi belajar Bahasa Inggris.