kievskiy.org

Lima Murid SD di Cikarang Selatan Bekasi Luka Akibat Plafon Sekolah Rubuh

NAILA Febrianti (9), menjadi salah satu murid yang tertimpa plafon yang ambruk saat tengah belajar di dalam kelas di Sekolah Dasar Negeri 02 Sukadami, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis, 14 November 2019. Plafon ambruk menimpa beberapa murid, lima di antaranya mengalami luka ringan.*/TOMMI ANDRYANDY/PR
NAILA Febrianti (9), menjadi salah satu murid yang tertimpa plafon yang ambruk saat tengah belajar di dalam kelas di Sekolah Dasar Negeri 02 Sukadami, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis, 14 November 2019. Plafon ambruk menimpa beberapa murid, lima di antaranya mengalami luka ringan.*/TOMMI ANDRYANDY/PR

CIKARANG, (PR).- Sebanyak lima siswa kelas III Sekolah Menengah Negeri 02 Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, tertimpa plafon yang ambruk saat kegiatan belajar-mengajar tengah berlangsung, Kamis, 14 November 2019. Kondisi ruang kelas yang tidak layak membuat kontruksi atap rapuh.

Berdasarkan informasi yang dihimpun “PR”, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 9 pagi. Ketika itu, para siswa yang tengah mengikuti pelajar agama kaget dengan ambruknya plafon, tepat di tengah ruang kelas. Seketika para siswa panik, terlebih plafon menimpa beberapa siswa di antaranya.

Terdapat lima siswa yang mengalami luka ringan di bagian tangan, kaki, kepala, dan badan. Salah satunya Naila Pebrianti. Siswa kelas III ini menjadi korban bersama siswa lainnya saat tengah belajar di dalam kelas.

“Aku lagi nulis Arab. Tiba-tiba atap plafon ambruk. Aku kena plafon sama kayu-kayu sedikit. Kalau genteng jatuhnya ke meja, yang kena ada lima orang. Pas roboh langsung pada lari keluar disuruh sama ibu (guru),” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Perum Permata Cikarang Selatan.

Sebelum kejadian, kata Naila, temannya sempat memberi tahu jika plafon roboh, akan mengenai dia dan teman satu mejanya. “Sebelum itu teman aku bilang, nanti kalau roboh pasti kena Naila sama Ica. Engga lama, iya jatuh,” ucap dia yang mengalami luka memar pada bagian punggung.

Menurut dia, kondisi ruang kelas sebelumnya memang sudah mau roboh. Bahkan, lampu yang menempel pada kayu plafon pun nyaris jatuh. Sejak lama, kata Naila, lampu tersebut tidak bisa menyala. “Enggak tahu dari kapan, pas masuk juga sekolahnya udah gini,” ucap dia.

Nurmalasari, ibunda Naila mengaku kaget anaknya terkena plafon yang ambruk. Meski hanya luka ringan, namun dia sempat khawatir dengan kondisi anaknya.

“Saya enggak tahu ada kejadian itu. Anak saya pulang ke rumah nangis dianter sama gurunya. Saya tanya ini kenapa, kata gurunya tertimpa atap plafon kelas yang ambruk. Tadi sudah saya bawa ke dokter, hanya memar saja di bagian punggung belakang,” ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat