kievskiy.org

UNPAR Kembali Gelar International Student Conference 2023, Soroti Isu Kesejahteraan Post Pandemi

International Office Universitas Katolik Parahyangan (IO UNPAR) kembali mengadakan International Student Conference (ISC) 2023 dengan mengusung tema “Inclusivity and Accessibility to Welfare and Sustainable Living After the Pandemic”
International Office Universitas Katolik Parahyangan (IO UNPAR) kembali mengadakan International Student Conference (ISC) 2023 dengan mengusung tema “Inclusivity and Accessibility to Welfare and Sustainable Living After the Pandemic” /dok. UNPAR


PIKIRAN RAKYAT
- Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 menempatkan banyak orang dalam situasi tidak menguntungkan di segi fisik maupun mental. Kini, lebih banyak orang harus berjuang untuk dapat membangun kembali kehidupan setelah pandemi khususnya bagi mereka yang terpinggirkan atau sudah memiliki masalah sejak sebelum pandemi.

Maka dari itu, dibutuhkan peran seorang future leader yang dapat memastikan bahwa mereka memiliki hak untuk membangun kembali kehidupan yang layak dan mendapatkan kesejahteraan. Konsep kesejahteraan dapat membantu para future leader merumuskan semangat dan niat mereka menjadi ide untuk membawa perubahan.

Merespons hal tersebut, International Office Universitas Katolik Parahyangan (IO UNPAR) kembali mengadakan International Student Conference (ISC) 2023 dengan mengusung tema “Inclusivity and Accessibility to Welfare and Sustainable Living After the Pandemic”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 Januari hingga 7 Januari 2023 di Bandung untuk membangun kembali sistem kesejahteraan yang inklusif dan dapat diakses.

Rangkaian kegiatan ISC meliputi kuliah dan juga workshop dengan beberapa topik seperti: Accessible Education Facilities for People with Disabilities, Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME) learning as a solution and way to reach welfare; Green industry to reach a sustainable environment; Content Creating (Creative Presentation); Design Thinking; COVID-19 Impact on Gender Based Violence; COVID-19 Impact on Poverty ; Education inequality in the disabled community. Pembicara dan fasilitator yang diundang adalah mereka yang ahli dalam topik tersebut.

Baca Juga: Polisi Cegat Bobotoh Persib Bandung yang Lewat Simpang Panorama Lembang

Tidak hanya itu, ISC juga menyertakan proses pembelajaran yang melibatkan kegiatan budaya dan juga kunjungan lapangan seperti kunjungan ke Saung Angklung Udjo, tari tradisional dengan UKM Listra, pembuatan batik, dan lain-lain. Hal ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan lebih terhadap budaya Indonesia dan keberagamannya kepada partisipan internasional.

Turut hadir dalam penutupan, Kepala Kantor Internasional dan Kerjasama (KIK) UNPAR Sylvia Yazid, S.IP., MPPM., Ph.D. mengungkap rasa bangga dan terima kasih kepada para mahasiswa yang terlibat dalam ISC. Ia juga mengucapkan terima kasih para partisipan internasional dan lokal yang telah mengikuti acara ini.

“Mudah-mudahan, Anda dapat mengambil sesuai dari pengalaman ini,” ujarnya.

Setelah melihat presentasi para partisipan, Sylvia menyatakan bahwa ia melihat bahwa dibutuhkan kerja sama yang juga menyadari perbedaan yang ada seperti budaya, karakteristik, dan lain-lain. Kerja sama tidak dapat dilakukan jika para pihak tidak menyadarinya. Maka dari itu, ia harap kegiatan ini menjadi langkah pertama dalam kerja sama.

Sylvia mengungkap bahwa tahun ini memiliki jumlah fasilitator terbesar dibandingkan ISC yang lainnya. Ia juga sangat mengapresiasi para fasilitator karena turut mendengarkan dan menyesuaikan kuliah ataupun workshopnya dengan konsep ISC 2022. Menurutnya, para fasilitator juga sangat interaktif dan melibatkan para peserta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat