kievskiy.org

Rektor Unika Atma Jaya: Perguruan Tinggi Harus Kembangkan Kajian Interdisipliner Supaya Bisa Bersaing

Ketua Yayasan Atma Jaya, Linus M. Setiadi, Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya, Ignatius Kardinal Suharyo, dan Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Yuda Turana di Auditorium Gedung Yustinus, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya, Jakarta, pada Jumat, 8 Desember 2023.
Ketua Yayasan Atma Jaya, Linus M. Setiadi, Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya, Ignatius Kardinal Suharyo, dan Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Yuda Turana di Auditorium Gedung Yustinus, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya, Jakarta, pada Jumat, 8 Desember 2023. /Muhammad Ashari Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Perguruan tinggi menghadapi tantangan persaingan seiring adanya universitas asing yang membuka cabang di Indonesia. Perguruan tinggi dalam negeri perlu memiliki keunggulan yang spesifik agar tetap relevan dalam perkembangan zaman.

Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Yuda Turana, mengatakan hal tersebut di sela-sela pelantikannya sebagai rektor Unika Atma Jaya periode 2023-2027 di Jakarta, Jumat, 8 Desember 2023.

“Tantangan ke depan semakin kompleks. Kalau perguruan tinggi hanya berkutat kepada hal-hal yang tidak kreatif, sehebat apapun marketing, mahasiswa akan hilang. Ke depan setiap perguruan tinggi harus punya keunggulan yang spesifik, berbeda dari yang lain,” ujarnya.

Menurutnya, untuk mengarah kepada universitas yang memiliki keunggulan spesifik, diperlukan adanya kerja-kerja kajian yang multidisipliner. Tidak sekadar monodisipliner.

Yuda mencontohkan, di Unika Atma Jaya, dalam bidang kesehatan ada paduan antara dua keilmuan, yakni neurosains dan tekno biologi. Kedua ilmi dikatakannya memiliki irisan dalam hal formulasi probiotik.

“Ke depan harus bekerja seperti itu. Ilmu tidak akan berkembang (bila hanya bekerja secara satu disiplin ilmu),” tuturnya.

Selain kolaborasi lintas disiplin, perguruan tinggi juga dinilainya harus tetap relevan dengan tidak hanya memberikan mahasiswa bekal pengetahuan teoritis, tapi juga keterampilan yang mendorong untuk mampu beradaptasi di dunia kerja dan kehidupan mendatang.

“Perguruan tinggi harus siap beradaptasi dan merancang kurikulum serta program yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan menghadapi dunia kerja. Oleh karena itu, perguruan tinggi perlu menyediakan kesempatan untuk magang, proyek kolaboratif, dan pengalaman praktis lainnya sehingga menghasilkan lulusan yang bersifat interdisipliner, inovatif, kolaboratif, dan adaptif,” tuturnya.

Diketahui, sejauh ini telah ada beberapa universitas luar negeri yang akan berdiri di Indonesia. Deakin University Australia dan Lancaster University Inggris berencana membuka cabangnya di Bandung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat