kievskiy.org

Kala UKT Mahal, Universitas Muhammadiyah Maumere Bolehkan Bayar Kuliah Pakai Hasil Bumi Sampai Batu Bata

Ilustrasi petani.
Ilustrasi petani. /Antara/Yusuf Nugroho

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah polemik Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mahal, Universitas Muhammadiyah Maumere, NTT, justru mengizinkan mahasiswanya membayar kuliah dengan hasil bumi. 

Cara unik itu dikeluarkan, untuk membantu dan meringankan biaya kuliah mahasiswa. Salah satunya dengan memberi alternatif pembayaran uang kuliah dengan hasil bumi, kerajinan tenun, bahkan batu merah (batu bata).

Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo bercerita bagaimana awal kebijakan itu dijalankan kampusnya. Dia menuturkan, pada 2018 ada mahasiswa tidak bisa membayar kuliah tapi kampus tidak ingin pemuda itu berhenti menuntut ilmu.

Biasanya, mahasiswa tersebut membayar kuliah dari hasil penjualan hasil bumi orangtuanya seperti pisang, kelapa, dan lain-lain. Kebetulan pada saat itu, pengepul yang biasa membeli hasil bumi tidak datang, sehingga tidak bisa terjual.

"Maka, kami inisiatif menerima anak tersebut bayar dengan hasil buminya. Setelah dibantu dijualkan ternyata cukup untuk biaya kuliahnya, penuh satu semester," kata Erwin Prasetyo, Kamis 30 Mei 2024.

“Dari situ kami berpikir kenapa tidak kami bantu anak-anak yang kesulitan bayar kuliah dengan hasil bumi, kerajinan tenun, atau lainnya? Alternatif itu bisa dikonversi untuk biaya registrasi dan semester,” ujarnya menambahkan.

Kebijakan yang Terus Dipelihara

Sampai saat ini, Erwin Prasetyo mengungkapkan kebijakan yang dijalankan sejak 2018 masih berlanjut dan sudah cukup banyak yang terbantu.

"Semangatnya membantu dan tidak ingin ada anak-anak di Maumere putus sekolah karena masalah biaya," ucapnya.

Sekarang, kebijakan tersebut sudah berkembang dengan membuka UMKM yang mengolah hasil bumi untuk pembayaran kuliah mahasiswa. Pengolahan hasil bumi itu juga dikerjakan mahasiswa, misalnya membuat keripik pisang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat