kievskiy.org

Situasi Sulit Bikin Pemain Muda Terjepit

BANDUNG, (PR).- Pembinaan pemain muda mendapatkan atensi dalam penyelenggaraan Piala Bhayangkara melalui regulasi yang mewajibkan tim melibatkan pemain U-21 selama 90 menit pertandingan. Namun, dalam situasi sulit dengan tuntutan kemenangan begitu besar, misi pembinaan itu acap kali dikorbankan. Pilihan itu juga yang dilakukan oleh Persib Bandung pada laga kedua Piala Bhayangkara versus Pusamania Borneo FC. Performa buruk nyaris berbuah kekalahan pada pertandingan pertama kontra Mitra Kukar menyebabkan gelombang kritikan dan tekanan untuk menang menjadi begitu besar. Persib pun akhirnya memutuskan tidak memainkan para pemain muda binaan sendiri yang sudah mereka kontrak. Dalam laga versus Borneo, tidak ada satupun di antara empat pemain alumnus Diklat Persib yang diturunkan sejak awal. Bahkan Persib hanya menyertakan satu nama pemain muda binaan sendiri di daftar susunan pemain, itupun di bangku cadangan dan tidak dimainkan sama sekali, yakni pemain sayap Febri Hariyadi. Asisten Pelatih Persib Herrie Setiawan mengakui, Maung Bandung sedang dalam situasi terdesak harus menang sehingga memarkir para pemain muda produk sendiri menjadi pilihan strategi. Persib pada laga itu memang tetap menaati regulasi pelibatan satu pemain muda di bawah usia 21 tahun, yakni dengan menurunkan pemain asal Papua Rudolof Yanto Basna. "Bukan mengorbankan para pemain muda dari Diklat, alasan strategi saja, apalagi situasi sedang terdesak. Tapi pada laga selanjutnya, pasti ada kesempatan buat mereka," ujar Herrie, Selasa 22 Maret 2016. Persib memang masih menyisakan dua laga pada fase penyisihan grup, yakni melawan PS TNI, Kamis 24 Maret 2016 dan Sriwijaya FC, Sabtu 26 Maret 2016. Namun, dengan tuntutan besar memenangi seluruh laga sisa karena posisi yang sama sekali belum aman untuk lolos ke semifinal, boleh jadi para pemain muda harus bersabar menjadi penonton lagi. Apalagi kalau Maung Bandung lolos ke fase hidup mati semifinal atau final yang berformat laga tunggal, pemain berpengalaman pasti menjadi prioritas sehingga misi pembinaan pemain muda produk sendiri bisa saja kian terlupakan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat