kievskiy.org

Invasi Jakarta Jilid II, Bobotoh Tidak Senyaman Tahun 2015

THE Jakmania merangsek masuk ke Stadion Gelora Bung Karno, Minggu 18 Oktober 2015. Mereka memprovokasi bobotoh yang sedang mengantre tiket untuk menyaksikan laga final Piala Presiden.*
THE Jakmania merangsek masuk ke Stadion Gelora Bung Karno, Minggu 18 Oktober 2015. Mereka memprovokasi bobotoh yang sedang mengantre tiket untuk menyaksikan laga final Piala Presiden.*

INVASI ke Jakarta jilid II. Kalimat itu sudah bergaung hebat menjadi tren di kalangan bobotoh begitu Persib Bandung memastikan diri maju ke semifinal Piala Bhayangkara 2016.

Kalimat itu semakin menggema lagi setelah Maung Bandung maju ke final lantaran terpampang secara masif pada kaus dan atribut suporter, spanduk dukungan, sampai tagar berseliweran di media sosial.

Bukan sekadar kalimat penyemangat, "Invasi ke Jakarta" jelas menyiratkan citra kepercayaan diri begitu hebat dan tentu saja keyakinan amat besar untuk "menjajah" ibu kota dan membawa pulang kemenangan.

Romantisme puluhan ribu bobotoh yang berduyun-duyun ke Jakarta untuk mengharu biru di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada partai puncak Piala Presiden, akhir Oktober 2015 lalu memang sudah pasti akan langsung muncul dalam ingatan para pemuja Persib saat ini.

Perjalanan menegangkan dalam pengamanan ketat kepolisian waktu itu berkesudahan amat sempurna karena akhirnya, setelah menanti dua dekade, Maung Bandung bersama bobotoh bisa berpesta pora merayakan gelar juara di stadion bersejarah itu, meski sekadar ajang turnamen.

Situasi kali ini jauh berbeda dengan final Piala Presiden lalu 

Bagi bobotoh, berjaya di Batavia, melawan tim manapun, sama saja dengan memberi malu untuk Jakmania, suporter Persija Jakarta yang menjadi rival bebuyutan Persib. Di tengah penetapan status siaga I Jakarta, euforia kemenangan Piala Presiden tahun lalu begitu akbar, lengkap dengan sindiran-sindiran untuk Jakmania sang tuan rumah.

Wajar jika kali ini pun, antusiasme bobotoh begitu besar, bahkan boleh jadi berlipat ganda untuk kembali menyertai kiprah Persib di Jakarta yang akan menghadapi Arema Cronus dalam duel perebuatan trofi juara, Minggu 3 April 2016. Namun, harus pula disadari, situasi kali ini jauh berbeda dengan final Piala Presiden lalu.

Lawan duel Persib pada final saat itu adalah Sriwijaya FC. Meski merupakan salah satu tim besar di kancah sepak bola Indonesia, Laskar Wong Kito tidak atau mungkin belum punya basis masa suporter fanatik yang secara masif mengikuti kemanapun tim mereka berlaga, apalagi jarak dari Palembang ke Jakarta cukup jauh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat