kievskiy.org

Kolektor Jersey Persib Berencana Bikin Museum

JERSEY atau kostum pemain sepak bola menimbulkan keterikatan psikologis antara fan dengan idolanya. Roh sang idola bersemayam pada jersey dan akan selalu dekat dengan penggemar yang mengoleksi jersey tersebut. Boleh percaya boleh juga tidak tapi itulah keyakinan kuat dari para penggila jersey yang tergabung dalam Komunitas Jersey Bandung (KJB), khususnya yang secara spesifik mengoleksi berbagai edisi jersey Persib Bandung, tim kebanggaan Jawa Barat. Kesamaan hobi, pendekatan terhadap makna jersey, dan kecintaan pada Persib membuat kelompok yang punya slogan "Ku jersey Urang Duduluran Salawasna" itu selalu berkumpul dalam kegembiraan. Dan lazimnya kelompok-kelompok kolektor, tentu saja yang menarik adalah membedah barang-barang koleksi mereka. Divisi Persib di KJB ini ini ternyata punya hampir semua jersey Persib sejak saat juara edisi pertama Liga Indonesia lebih dari 20 tahun silam, saat Persib beraksi di kompetisi Asia, ketika juara LSI 2014, hingga juara Piala Presiden 2015. Jersey latihan juga mereka koleksi. Bahkan, ada pula yang memiliki jersey Maung Bandung saat masih beraksi pada era perserikatan atau sebelum 1994. Dan yang patut diapresiasi, KJB yang didirikan pada 2012 itu punya aturan tegas untuk semua anggotanya, yakni harus mengoleksi jersey-jersey orisinal alias asli tulen, bukan barang-barang tiruan alias KW. Bukan semata soal gengsi. Namun, kelompok ini juga ingin membudidayakan respek dengan berkontribusi langsung untuk tim melalui kepemilikian barang-barang asli. "Kami tidak mengharamkan barang KW, tapi untuk anggota yang ingin bergabung, kami akan mendoktrin mereka untuk selalu punya barang-barang asli. Lagi pula, buat Persib misalnya, dengan membeli jersey ori artinya kita juga memberikan kontribusi untuk pengelolaan klub kesayangan kita," ujar Asep Mulyana, salah seorang kolektor jersey Persib di KJB. Ada lebih dari 200 anggota aktif kolektor jersey Persib di KJB saat ini. Bukan cuma kolektor, mereka juga mendalami sejarah, konsep, hingga filosofi kostum Persib pada setiap edisi. Setiap anggota bisa memiliki koleksi 20 sampai 50 jersey Maung Bandung dari edisi jadul alias zaman dulu sampai yang paling baru. Makin langka dan makin sulit didapat, harga koleksi bisa melambung tinggi mencapai jutaan rupiah untuk sehelai kostum. "Saling tawar-menawar antaranggota, atau bahkan ada orang luar yang memang sengaja mencari ke KJB untuk mendapatkan kostum antik pasti ada saja dan mau bayar berapa saja. Tapi, bagi saya pribadi, barang koleksi bukan untuk dijual, jadi saya tidak akan jual berapa pun," kata Fahri Abdul, kolektor yang menjadikan kamar tidurnya ibarat museum untuk 50 jersey Persib dari era Sutiono Lamso hingga Achmad Jufriyanto. Kekeluargaan dan persaudaraan menjadi unsur kental kelompok yang anggotanya berasal dari berbagai golongan profesi ini. Bukan sekadar kongko di kafe, para pencinta jersey Persib di KJB ini punya sejumlah aktivitas bersama. Kesamaan hobi terhadap kostum membuat mereka juga sama-sama cinta mati pada olah raga sepak bola. Maka, jadilah mereka berkumpul setiap akhir pekan untuk bermain sepak bola. "Setiap Kamis itu Kamis jersey, kami kongko di suatu tempat dengan mengenakan jersey koleksi. Lalu, main bola bareng tiap akhir pekan dan tentunya dengan mengenakan jersey koleksi sesuai tema yang sudah ditentukan bersama," ujar salah seorang anggota KJB spesialis jersey Persib Angga Suchao. Kegiatan bakti sosial dan bazar juga menjadi agenda rutin. Selain itu, mereka punya satu cita-cita yang sama, yakni mengumpulkan barang-barang koleksi mereka yang cukup lengkap itu dalam sebuah museum khusus jersey Persib di masa depan agar setiap saat bisa dinikmati oleh masyarakat umum dan tentunya memperdalam kecintaan pada Maung Bandung.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat