BANDUNG, (PR).- Peluang Persib U-20 untuk lolos ke babak delapan besar Liga 1 U-20 2019 akhirnya harus sirna, Hal itu setelah tim tersebut ditahan imbang tamunya Barito Putera dengan skor 1-1, pada pertandingan yang berlangsung di Stadion SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Minggu, 1 September 2019.
Skuad Maung Ngora sendiri membutuhkan keajaiban untuk lolos, mengingat tim yang diasuh Yadi Mulyadi ini bersaing ketat dengan PSIS Semarang yang akhirnya lolos ke babak delapan besar sebagai peringkat ketiga terbaik.
Persib U-20 selain harus meraih kemenangan, juga minimal bisa mencetak delapan gol di pertandingan ini untuk bisa membuka peluang lolos, mengingat dari segi agregat gol PSIS masih unggul jauh.
Sebaliknya, bagi Barito Putera, hasil imbang ini sebenarnya tidak mempengaruhi langkah mereka yang telah terlebih dahulu lolos sebagai juara Grup B di babak penyisihan ini. Dari 10 pertandingan yang telah dijalani, mereka menjadi tim yang belum pernah terkalahkan dengan mengemas 8 kali kemenangan dan 2 kali kalah.
Sementara bagi Persib U-20, hasil imbang ini membuat posisi mereka berada di peringkat empat klasemen akhir babak penyisihian Grup B, dengan nilai 14 hasil dari 4 kali menang, 2 kali imbang, dan 4 kali kalah. Selain Barito Putera dan PSIS semarang, Persela Lamongan juga memastikan lolos ke babak delapan besar setelah menjadi runner up grup B.
Nyaris meraih kemenangan
Pada pertandingan kali ini, Persib sendiri nyaris meraih kemenangan setelah unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh Ahmad Faisal pada menit ke-43. Akan tetapi, peluang untuk menang akhirnya kandas, setelah Barito bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol Gusti Setiawan di menit ke-82 usai memanfaatkan kesalahan penjaga gawang Persib Mochamad Azam Ramadhan.
Pelatih Persib U-20 Yadi Mulyadi mengatakan, jalannya pertandingan berlangsung menarik, tetapi beban yang dipikul timnya cukup berat karena harus meraih kemenangan dengan agregat gol yang cukup banyak agar bisa berpeluang lolos ke babak delapan besar.
“Seperti kita ketahui, peluang kita sangat tipis untuk lolos dan membutuhkan keajaiban. Tim tidak bisa lepas dari beban sehingga terbebani saat main karena harus menng dengan selisih delapan gol.Sebagai pelatih saya siap untuk dievaluasi manakala tidak bisa mencapai target,” tutur Yadi.
Dia menambahkan, secara mental para pemain cukup terganggu dan ini sebenarnya tidak boleh terjadi. Ada beberapa faktor yang sebelumnya mungkin membebani dan membuat mental pemain sulit untuk naik kembali.