kievskiy.org

Max Timisela, Pemain Lawas Persib Bandung Tak Pelit Berbagi Ilmu Sepak Bola

Max Timisela, mantan pemain Persib Bandung dan Timnas Indonesia di kediamannya, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 9 Januari 2022.
Max Timisela, mantan pemain Persib Bandung dan Timnas Indonesia di kediamannya, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 9 Januari 2022. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Sepak bola sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Max Timisela, 78 tahun. Mantan pemain Persib Bandung dan Tim Nasional Indonesia era 1960-an tersebut memang sudah lama berhenti bermain sepak bola. 

Namun berhenti sebagai atlet, bukan berarti ia meninggalkan secara total dunia si kulit bundar. Di usia tuanya, Max Timisela masih tetap meluangkan waktu menonton pertandingan sepak bola antarkampung atau pertandingan warga biasa di lingkungan tempat tinggalnya, Cikalongwetan.

"Resep we. Teu bisa ninggalkeun sejarah saya mah (Senang saja nonton sepak bola di kampung. Saya memang tak bisa meninggalkan sejarah saya sebagai pemain sepak bola)," ucap Max Timisela saat ditemui Pikiran Rakyat di kediamannya di Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 9 Januari 2022. 

Ya, kegemarannya akan sepak bola memang tak lindap lantaran sejarah hidupnya yang berkecimpung di olahraga itu sejak kecil. Pria keturunan Ambon yang lahir di Cimahi tersebut memang doyan sepak bola di usia dini.

Baca Juga: Pejabat Dituding Bangun Citra 'Jalur' Podcast Deddy Corbuzier, Soleh Solihun Beri Sindiran Menohok

Dididik di klub sepak bola UNI di awal karier, Max Timisela kemudian bergabung dengan Persib Bandung pada 1965. Setahun di Persib Bandung kariernya terus moncer hingga dipanggil Timnas Indonesia. Karier penyerang yang dikenal karena kelincahan dan kecepatannya itu terus menanjak hingga dipinang klub Jerman, Werder Bremen. 

Masa jaya itu telah berlalu, akan tetapi sepak bola masih mendarah daging pada diri Max Timisela. Saban ada pertandingan sepak bola di kampung-kampung sekitar Cikalongwetan, Max Timisela mendatanginya. Kali ini Max datang bukan sebagai pemain, melainkan penonton yang tak pelit berbagi ilmu sepak bola kepada para pemain muda di kampung-kampung.

Kepada para pemain muda tersebut, Max Timisela selalu berpesan agar mereka mesti bermain sportif dan fair play. Sebagus apapun kemampuan mereka bermain, menjadi tidak berarti jika perangainya buruk, kasar dan mencederai lawan di lapangan. 

Kebiasaan bermain kasar itu kerap terbawa kala para pemain bermain di liga profesional. Akibatnya, mereka rawan terkena hukuman atau dicederai balik oleh lawan hingga berujung karier yang mandek.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat