kievskiy.org

Lilin Menyala di Cikapayang, Aksi Solidaritas Bobotoh atas Tragedi Kanjuruhan

Bobotoh lakukan aksi solidaritas, nyalakan lilin bentuk duka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Bobotoh lakukan aksi solidaritas, nyalakan lilin bentuk duka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan. /Instagram/Persib

PIKIRAN RAKYAT - Tragedi memilukan terjadi pada el clasico Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.

Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 2-3, diduga Aremania tidak terima tim kesayangannya kalah sehingga mereka menyerbu lapangan. Kemudian, polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun.

"Pukul 02.30 WIB korban tewas 158 orang, pukul 03.30 WIB angkanya naik menjadi 174 orang meninggal. Itu data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim," jelas Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, dikutip dari NDTV.

Data terbaru menyebutkan bahwa korban meninggal dunia jadi 187 orang. Mereka meninggal akibat sesak napas dan terinjak-injak karena berusaha keluar dari stadion untuk menghindari gas air mata.

Baca Juga: Euforia Bola Berganti Duka, Bobotoh Salat Ghaib untuk Korban dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan

Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, aparat keamanan mengimbau panitia pelaksana supaya laga dilangsungkan pada sore hari.

Namun, kata dia, panitia pelaksana Liga 1 tidak melaksanakan himbauan tersebut.

Insiden memilukan ini berimbas pada ditundanya Liga Indonesia selama satu minggu. Pertandingan el clasico Indonesia lain antara Persib Bandung vs Persija Jakarta yang semula akan digelar Minggu, 2 Oktober 2022 pun ikut tertunda.

Bobotoh yang merupakan suporter Persib menggelar aksi lilin sebagai bentuk solidaritas terhadap insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Aksi ini berlangsung di Cikapayang, Dago, Bandung, Jawa Barat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat