PIKIRAN RAKYAT - Dokter tim Persib, Rafi Ghani mengatakan, dirinya sudah melihat sepintas mengenai penerapan peraturan protokol kesehatan yang akan dilakukan pada Liga 1 2020, saat kompetisi dilanjutkan kembali.
Menurutnya, ada satu poin yang masih mengganjal yaitu metode pemeriksaan dengan cara rapid test.
Baca Juga: Sudah Kantongi Izin di GBLA, Persib Siap Terapkan Protokol Kesehatan
“Jadi artinya pada aturan itu setiap orang yang boleh masuk lapangan sudah lolos pemeriksaan rapid test yang nonreaktif,” tutur Rafi saat ditemui di mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Senin, 29 Juni 2020.
Dia menambahkan, mengapa dirinya tidak setuju pengetesan dilakukan dengan metode rapid test, karena seorang atletnya pada bulan Maret lalu dinyatakan positif terpapar Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Setelah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, atlet yang bersangkutan dinyatakan sembuh.
“Nah saya berpikir pada atlet saya ini sudah terbentuk antibody, jadi kalau rapid test yang kita ketahui hanya untuk mengetahui antibody didalam badan seseorang, artinya sudah bisa dipastikan itu akan reaktif atau positif pada saat pemeriksaan rapid test,” katanya.
Dengan demikian poin tersebut tentunya akan merugikan untuk Persib, Rafi pun memberikan masukan dan akan dikoordinasikan bersama dokter PSSI yang membuat peraturan protokol kesehatan itu.
Baca Juga: Barcelona vs Atletico Madrid: Setien Yakini Akan Sulit Hadapi Los Colchoneros