kievskiy.org

Media Sosial Persib Dikritik Bobotoh, Akademisi: Banyak Interaksi Saja Tak Cukup

Bobotoh ramai-ramai penuhi stadion.
Bobotoh ramai-ramai penuhi stadion. /PIKIRAN RAKYAT PIKIRAN RAKYAT

 

PIKIRAN RAKYAT - Akademisi ilmu komunikasi dari Universitas Pasundan, Robby Rachman, menyoroti isu yang sedang berkembang ihwal akun Twitter resmi Persib Bandung, @persib, yang ramai dikritik bobotoh.

Pada Rabu pagi, 1 Juli 2020, cuitan berbahasa Sunda dari akun tersebut yang sifatnya mengajak interaksi kepada bobotoh, dikritik ramai-ramai lantaran dianggap bermasalah secara redaksional.

Banyak bobotoh yang menganggap cuitan itu bermasalah secara tata bahasa, terkesan memaksakan berbahasa Sunda, dan kurang nyaman didengar.

Baca Juga: West Ham vs Chelsea: The Blues Terancam Tanpa Christian Pulisic

Selang 5 jam kemudian, akun Twitter @persib meminta maaf kepada para bobotoh atas kekeliruannya, dan menghapus cuitan itu.

Menurut Robby, yang baru saja menyelesaikan tesis S2 ilmu komunikasi berjudul Pengaruh Media Sosial Twitter dan Customer Engagement terhadap Kepuasan Bobotoh Persib, banyaknya interaksi saja tidak cukup bagi akun media sosial seperti Persib.

"Beberapa waktu lalu, ada informasi dari sebuah akun Twitter yang concern terhadap media sosial melaporkan, sebenarnya engagement akun Twitter Persib itu meningkat. Terlebih sejak pandemi. Bahkan akun Persib tertinggi dibandingkan akun-akun tim lain," papar Robby ketika dihubungi Pikiran-rakyat.com (PR) lewat sambungan telepon, 1 Juli 2020.

"Tapi, saya melihat ini ada yang kurang. Jangan hanya melihat engagement itu dari banyaknya interaksi semata, tapi harus ada citra atau kesan yang baik juga dari interaksi itu," sebutnya menambahkan.

Baca Juga: PT LIB: Opsi Yogyakarta Tuan Rumah Liga 1 2020, Begini komentar Klub

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat