PIKIRAN RAKYAT - Persib Bandung sedang menjalani latihan pada suatu pagi di Stadion Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, November, 2006.
Saat para pemain sedang fokus menjalani latihan, asisten pelatih Persib Djajang Nurdjaman menepi menghampiri para wartawan di sisi lapangan.
"Kenapa, sih, harus dituliskan segala? Seharusnya para wartawan mengerti kalau pemuatan daftar nilai kontrak pemain itu sangat sensitif," protes Djadjang kepada para wartawan.
Baca Juga: Manajer Real Valladolid 'Semprot' Quique Setien Gara-gara Komentari Lapangan
"Kalau nilai kontrak diketahui, akan timbul kecemburuan di antara para pemain. Buntutnya kebersamaan tim terganggu," katanya.
Beberapa hari sebelumnya, publik Bandung dibuat geger dengan nilai kontrak para pemain Persib yang termuat di koran-koran.
Adalah Lia Nur Hambali, Ketua Panitia Anggaran DPRD Kota Bandung, yang memberikan akses kepada para waratwan untuk melihat nilai kontrak para pemain Persib.
Sebagaimana diketahui, saat itu Persib masih didanai oleh Anggaran Pedapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung.
Baca Juga: Barcelona Menang, Lionel Messi Ukir Dua Rekor Bersejarah
Bukan tanpa maksud Lia membuka daftar nilai kontrak para pemain Persib.