PIKIRAN RAKYAT - Hawe Setiawan, kolumnis sekaligus budayawan, memberikan pandangannya ihwal kritik bobotoh kepada media resmi Persib yang membuat berita dengan kata tidak baku.
Pada Sabtu, 11 Juli 2020 lalu, Persib merilis berita dengan judul "Belum ke Bandung, Castillion Ngaku Tetap Bugar" di situs resminya.
Berita tersebut kemudian ramai dikritik bobotoh di media sosial Twitter.
Baca Juga: Real Madrid vs Villarreal: Laga Penentuan Los Blancos, Zidane Tekankan Satu Hal
Kebanyakan bobotoh mengkritik kata 'Ngaku' di berita itu, yang dianggap tidak resmi sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Benar bahwa kata 'Ngaku' tidak terdapat di KBBI, tapi Hawe yang juga pernah menjadi redaktur majalah Sunda Cupumanik ini mempunyai pandangan lain.
Belum ke Bandung, Castillion Ngaku Tetap Bugar #— PERSIB (@persib) July 11, 2020
"Tidak mutlak media harus manut terhadap KBBI. Meskipun jelas, kalau dari sudut pandang pusat bahasa, diharapkan semua media yang menggunakan bahasa Indonesia harus taat ke KBBI," kata Hawe saat dihubungi Pikiran-rakyat.com (PR), 13 Juli 2020.
"Tapi, kalau dilihat dari keperluan media masing-masing, saya berpendapat tidak harus media itu manut ke KBBI. Tergantung media itu sendiri ingin memosisikan dirinya seperti apa di hadapan pembacanya," tutur Hawe.
Baca Juga: Tingkah Iseng Gareth Bale di Bangku Cadangan Real Madrid saat Bertanding Kontra Granada
"Yang kedua, tergantung media itu mau melayani khalayak pembaca (audiens-red) yang seperti apa. Nah, dari dua pertimbangan itu, nanti media biasanya akan menyesuaikan dengan gaya penulisan dan pemilihan katanya."