kievskiy.org

Cara Persib Kelola Finansial di Tengah Ketiadaan Kompetisi

PELATIH Persib Robert Alberts (tengah), diapit jajaran manajemen Persib.*
PELATIH Persib Robert Alberts (tengah), diapit jajaran manajemen Persib.* /Abdul Muhaemin

PIKIRAN RAKYAT - Persib Bandung turut merasakan dampak ketiadaan kompetisi akibat pandemi terhadap pemasukan klub.

Sebagaimana diketahui, Liga 1 2020 dihentikan keberlangsungannya sejak 16 Maret 2020 akibat pandemi COVID-19.

Liga 1 kemudian dipastikan berlanjut pada 1 Oktober 2020 mendatang. Namun, besar kemungkinan Liga 1 akan dilanjutkan tanpa kehadiran penonton di stadion.

Baca Juga: Newcastle vs Liverpool: The Reds Mesti Waspada, Dua Pilar The Magpies Kembali

Ketiadaan penonton membuat satu di antara sumber pemasukan klub yakni tiket menjadi hilang.

Dilansir Pikiran-rakyat.com (PR) dari laman resmi Persib, Vice President of Partnership and Activation Persib Gabriella Witdarmono mengatakan, pemasukan dari pertandingan proporsinya kurang dari 20 persen dari total pemasukan klub dalam satu musim.

"Di luar negeri yang industrinya berbeda level, tapi pendapatan pertandingan kurang lebih hanya 15 persen, walaupun berbeda-beda pastinya setiap klub," ujar Gabriella, 25 Juli 2020.

Gabriella mengaku, Persib selama ini terus mencoba memanfaatkan setiap aset yang dimiliki untuk bertahan.

Baca Juga: Sassuolo Apes, 4 Gol Dianulir dalam Satu Pertandingan karena VAR

Aset-aset yang dimaksud seperti Persib Official Store, pemain, hingga akun media sosial.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat