PIKIRAN RAKYAT - Pada 6 November 2020, Tiongkok berhasil luncurkan roket Long March 6 dan mengirim muatan 13 satelit ke orbit. Salah satu muatan itu berisi satelit 6G pertama di dunia.
Peluncuran itu terjadi di saat dunia bahkan belum mengenali teknologi 6g dan masih butuh beberapa tahun lagi untuk mengetahuinya.
Jaringan 5G saat ini masih dianggap broadband seluler generasi terbaru dan juga masih tahap awal.
Baca Juga: Tiongkok Berhasil Luncurkan Satelit 6G, Diklaim 100 Kali Lebih Cepat dari 5G
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Popular Mechanics Jaringan 5G sejati beroperasi dalam frekuensi gelombang milimeter antara 30 dan 300 Gigahertz, yang merupakan frekuensi 10 hingga 100 kali lebih tinggi daripada jaringan seluler 4G sebelumnya.
Definisi generasi seluler ini ditentukan oleh kemitraan global yang dikenal sebagai 3GPP tapi belum secara jelas mendefinisikan 6G.
Mengingat sejarah kemajuan teknologi yang tidak pernah berakhir, tidak dapat dipungkiri bahwa 5G akan digantikan oleh jaringan baru di masa depan. Belum ada kejelasan seperti apa 6G nantinya.
Baca Juga: Inggris Siap Kembangkan Inovasi 6G Pertama, Diklaim Bisa 'Menyatukan' Fisik dengan Dunia Maya
Satelit 6G yang dikenal sebagai Tianyan-5, adalah satelit penginderaan jauh yang dikembangkan bersama oleh Universitas Sains dan Teknologi Elektronik Tiongkok, Teknologi Dirgantara Guoxing Chengdu, dan Teknologi Beijing Weina Xingkong.