kievskiy.org

Fenomena Bintang Melahap Planet, Astronom Ingatkan Soal Nasib Akhir Bumi

Galaksi Bima Sakti.
Galaksi Bima Sakti. /Pixabay/WikiImages

PIKIRAN RAKYAT - Para astronom di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya mereka telah menyaksikan salah satu kekuatan paling merusak di kosmos: bintang sekarat yang telah berkembang secara masif menjadi raksasa merah dan menghancurkan sebuah planet di dekatnya.

Mereka percaya bahwa sebagian besar planet pada akhirnya akan hancur ketika bintang induknya membakar semua energi yang ada dan memulai proses kematiannya dengan mengembang menjadi raksasa merah. Ini adalah tahap akhir dari evolusi bintang.

"Semuanya dimulai sekitar tiga tahun lalu saat saya melihat data dari survei Zwicky Transient Facility, yang mengambil gambar langit setiap malam," kata Kishalay De dari MIT, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Russia Today pada Kamis, 4 Mei 2023.

Baca Juga: Menanam Pohon Ternyata Tak Menjamin Keselamatan Planet Bumi, Simak Penjelasannya

Dalam kaleidoskop gambar yang tampaknya acak inilah, kata dia, ada sebuah bintang yang telah meningkatkan kecerahannya 100 kali lipat hanya dalam waktu sepuluh hari.

Penelitian lebih dekat, termasuk dengan teleskop ruang angkasa inframerah NASA NEOWISE, mengungkapkan bahwa bintang yang sekarat - tertelak di galaksi Bima Sakti sekitar 12.000 tahun cahaya dari Bumi - telah menelan gas raksasa dengan ukuran mirip Jupiter yang mengorbit di sekitarnya.

Seluruh proses, mereka menduga, memakan waktu sekitar 100 hari.

Baca Juga: Kepala NASA Yakini Keberadaan Makhluk Asing di Luar Planet Bumi: Sesuatu yang Begitu Besar

Ledakan terakhir yang sangat terang De saksikan dalam gambar langit malam yang dia pelajarai terjadi dalam 10 hari terakhir kehidupan planet saat planet itu dimakan sepenuhnya oleh raksasa merah.

Dia juga memperingatkan bahwa planet yang sekarang hancur itu sekitar 11 kali lebih besar dari Bumi. Para ilmuwan pun tidak berharap banyak planet tempat manusia tinggal melakukan banyak perlawanan ketika dihancurkan oleh Matahari dalam waktu sekitar lima miliar tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat