kievskiy.org

Waspada Membagikan Data Pribadi Lewat Game Penghasil Uang, Banyak Ancaman Mengintai

Ilustrasi pencurian data pribadi.
Ilustrasi pencurian data pribadi. /Pixabay/mohamed_hassan Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Kemajuan teknologi punya sisi baik dan buruk sekaligus, tergantung cara tiap individu dalam memanfaatkannya. Baiknya, kemajuan teknologi bisa mendatangkan banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, tapi di sisi lain bisa digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melancarkan kejahatan.

Di Indonesia, kasus pencurian data pribadi menjadi kekhawatiran sendiri bagi masyarakat. Salah satu penyebab utamanya adalah tidak sengaja membagikan data pribadi di media sosial, aplikasi, atau yang baru-baru ini viral game penghasil uang. Padahal, banyak bahaya yang mengintai dari ketidaksengajaan yang kerap disepelekan oleh segelintir orang ini. Apa saja bahaya membagikan data pribadi lewat game penghasil uang?

  • Pencurian identitas

Data pribadi seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat, dan nomor identifikasi dapat dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk mencuri identitas seseorang. Mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuka rekening palsu, mengajukan pinjaman, atau melakukan kegiatan ilegal lainnya atas nama seseorang.

  • Penipuan dan phishing

Penjahat cyber sering memanfaatkan informasi pribadi untuk melakukan penipuan atau serangan phishing. Mereka dapat mengirimkan email atau pesan palsu yang terlihat meyakinkan, mencoba memperoleh informasi tambahan, hingga mengelabui korbannya untuk mengungkapkan informasi sensitif lainnya.

  • Penyusupan keamanan

Data pribadi seperti kata sandi, pertanyaan keamanan, atau jawaban keamanan bisa digunakan untuk meretas akun online di website atau aplikasi. Menyebarkan data pribadi ini bisa mengakibatkan akses ilegal ke akun media sosial, email, atau bahkan internet banking.

  • Pelanggaran privasi

Data pribadi yang dibagikan secara tidak hati-hati di internet dapat digunakan oleh perusahaan atau pihak ketiga untuk melacak perilaku seseorang di internet, mempersonalisasi iklan, atau bahkan menjual informasi tersebut kepada pihak lain tanpa izin.

  • Cyberbullying dan pelecehan

Informasi pribadi yang dibagikan secara online juga bisa digunakan oleh penjahat atau peretas untuk melakukan cyberbullying atau pelecehan dalam bentuk apa pun. Tak hanya mengincar pemilik data, penjahat-penjahat ini juga kerap mengincar orang terdekat korban.

  • Dampak mental

Merasa terlalu terbuka di internet bisa memicu stres berlebih dan kekhawatiran. Selain itu, penggunaan data pribadi untuk tujuan yang tidak disetujui pemiliknya juga dapat merusak rasa percaya diri dan membuat seseorang merasa tidak aman saat berselancar di internet.

  • Pemerasan

Penjahat cyber tak akan segan menggunakan informasi pribadi yang mereka peroleh untuk melakukan pemerasan atau ancaman terhadap korbannya. Pemerasan ini biasanya dilakukan dalam bentuk meminta uang dalam pertukaran informasi yang sensitif atau mempublikasikan data tersebut secara online.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat