kievskiy.org

NASA Bakal Bangun Jalur Kereta Api di Permukaan Bulan, Ini Alasannya

Ilustrasi bulan.
Ilustrasi bulan. /Freepik/wirestock

PIKIRAN RAKYAT - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mengumumkan rencana ambisius untuk membangun jalur kereta api di permukaan Bulan.

Pakar robotika dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Ethan Schaler, mengungkapkan bahwa lembaga tersebut berencana mengembangkan sistem kereta api yang andal, otonom, dan efisien dengan nama Flexible Levitation on a Track (FLOAT).

Schaler menjelaskan bahwa proyek FLOAT akan menyediakan transportasi muatan yang andal di Bulan. Sistem ini dirancang untuk mengangkut berbagai muatan dengan berat hingga 110 ton menggunakan robot terpolarisasi magnetis tanpa tenaga.

"Sistem transportasi robotik yang tahan lama akan sangat penting bagi operasi harian pangkalan Bulan yang berkelanjutan pada 2030-an," ujarnya.

Proyek FLOAT diharapkan mendukung proyek Gateway, sebuah stasiun ruang angkasa yang mengorbit Bulan dan berfungsi sebagai pusat eksplorasi planet yang luas, terutama untuk Mars. Nantinya, Gateway akan menjadi titik awal bagi misi-misi lebih lanjut ke planet-planet lain.

Menurut laporan New York Post, Jumat 10 Mei 2024, serangkaian astronot dalam misi Artemis akan dikirim ke Bulan pada 2028 sebelum proyek FLOAT dimulai. "Proyek ini belum dirancang untuk manusia dan hanya akan digunakan untuk robot," tambah Schaler.

FLOAT akan memanfaatkan jalur tiga lapis yang terbuat dari film fleksibel. Lapisan ini terdiri dari grafit dan panel surya yang memungkinkan sistem beroperasi tanpa memerlukan energi eksternal saat berada di bawah sinar Matahari. Teknologi ini menghindari masalah regolith, debu bulan yang tajam dan merusak, karena tidak menggunakan roda atau kaki.

Proyek FLOAT adalah salah satu dari enam konsep inovatif NASA (NIAC) yang telah memasuki fase II. Tahap ini akan fokus pada perancangan dan pembuatan versi sistem yang diperkecil untuk diuji pada lingkungan mirip Bulan. Selain itu, fase ini juga akan mengevaluasi dampak lingkungan pada lintasan dan robot, serta mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk mengoptimalkan sistem.

Eksekutif program NASA Institute for Advanced Concepts (NIAC), John Nelson, mengatakan bahwa konsep FLOAT tahap II mirip dengan film fiksi ilmiah. "Rekan-rekan dari NIAC tidak pernah berhenti membuat kagum dan menginspirasi, dan kelas ini jelas memberi NASA banyak hal untuk dipikirkan mengenai apa yang mungkin terjadi di masa depan," ungkap Nelson.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat