kievskiy.org

Pengamat: Wacana Masa Jabatan Tiga Periode Presiden Tidak Dibutuhkan Rakyat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Banten untuk meresmikan tempat ini.*
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Banten untuk meresmikan tempat ini.* /Instagram/@jokowi. Instagram/@jokowi.

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai wacana masa jabatan presiden menjadi tiga periode tidak dibutuhkan oleh masyarakat.

"Dua periode merupakan jalan terbaik bagi bangsa ini. Rakyat tak butuh presiden yang menjabat tiga periode," kata Ujang kepada Pikiran-Rakyat.com, Senin 15 Maret 2021.

Sebagaimana diketahui, wacana penambahan masa jabatan presiden belakangan mencuat usai inisiator Partai Ummat, Amien Rais menduga ada sinyal politik yang mengarah pada penambahan masa jabatan presiden.

Menurut ujang, kekuasaan yang berlebihan hanya akan menimbulkan dampak yang buruk seperti halnya korupsi. Disi lain wacana itu bisa membahayakan bagi bangsa.

Baca Juga: DPRD DKI Panggil Sarana Jaya Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Lahan

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Sebut Wacana Presiden Tiga Periode Belum Ada Usulan Resminya

"Selain rakyat akan marah. Kekuasaan yang terlalu lama juga akan korup atau disalahgunakan," tuturnya.

"Power tends to corrupt but absolute power corrupt absolutely. Kekuasaan itu akan cenderung korup atau disalahgunakan. Dan kekuasaan yang absolute, penyalahgunaan dan korupsinya juga akan absolut," katanya.

Ujang mencontohkan kasus kudeta yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terhadap Partai Demokrat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat