kievskiy.org

Penyuluh Pertanian PNS Terus Berkurang

BUPATI Bandung Dadang Naser (kiri) didampingi Kepala BKPPP Dadang Hermawan (kedua kiri) berbincang dengan penyuluh mengenai cara pembiakan tanaman dan pupuk buatan mandiri pada Temu Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dan Gelar Teknologi di Kampung Batu, Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (8/4/2015). Kegiatan tersebut untuk meningkatkan produksi dan daya saing hasil perikanan, pertanian, dan kehutanan di wilayah Kabupaten Bandung.*
BUPATI Bandung Dadang Naser (kiri) didampingi Kepala BKPPP Dadang Hermawan (kedua kiri) berbincang dengan penyuluh mengenai cara pembiakan tanaman dan pupuk buatan mandiri pada Temu Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dan Gelar Teknologi di Kampung Batu, Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (8/4/2015). Kegiatan tersebut untuk meningkatkan produksi dan daya saing hasil perikanan, pertanian, dan kehutanan di wilayah Kabupaten Bandung.*

SOREANG, (PRLM).- Jumlah penyuluh pertanian PNS Kab. Bandung terus berkurang akibat memasuki masa pensiun. Jumlah penyuluh pertanian PNS kini hanya 104 orang sehingga kekurangannya dengan tenaga harian lepas maupun penyuluh swadaya. "Kab. Bandung memiliki paling banyak jumlah PNS nya sejumlah 22.000 orang lebih. Namun, ada beberapa bagian yang kurang pegawai seperti tenaga teknik, akuntansi, dan tenaga kesehatan," kata Bupati Bandung Dadang M. Naser, dalam pertemuan penyuluh pertanian di Kampung Batu Malakasari, Rabu (8/4/2015). Dia menambahkan, posisi penyuluh pertanian bisa dikecualikan dari moratorium PNS. "Pemerintah pusat sudah membuka pendaftaran CPNS untuk tenaga fungsional yang dibutuhkan seperti penyuluh pertanian. Kita akan usulkan formasi penyuluh pertanian ini," ujarnya. Kekurangan tenaga penyuluh pertanian, kata Dadang Naser, akan menghambat upaya meraih swasembada pangan yang gencar dilakukan pemerintah pusat. "Untuk menyiasati kekurangan tenaga penyuluh ini akhirnya TNI ikut turun tangan untuk membantu keberhasilan program swasembada pangan," tambahnya.(Sarnapi/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat