kievskiy.org

Korban SK Palsu CPNS di KBB Sekitar 200 Orang, Kerugian Rp 16,7 Miliar

ANGGOTA Komisi I DPRD KBB Eber Simbolon menunjukkan perbedaan SK pengangkatan CPNS yang palsu (ditandai warna merah) dengan SK yang asli di Gedung DPRD KBB, Jalan Raya Padalarang, Jumat (12/2/2016).*
ANGGOTA Komisi I DPRD KBB Eber Simbolon menunjukkan perbedaan SK pengangkatan CPNS yang palsu (ditandai warna merah) dengan SK yang asli di Gedung DPRD KBB, Jalan Raya Padalarang, Jumat (12/2/2016).*

NGAMPRAH, (PRLM).- Korban penipuan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil palsu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat diperkirakan berjumlah sekitar 200 orang, dengan nilai kerugian yang dialami seluruh korban mencapai Rp 16,7 miliar. Demikian disampaikan anggota Komisi I DPRD KBB Eber Simbolon seusai pertemuan antara Komisi I dengan Badan Kepegawaian Daerah KBB di ruang rapat Komisi I, Gedung DPRD KBB, Jalan Raya Padalarang, Jumat (12/2/2016). "Korban yang diperhitungkan sekitar 200 orang ini diduga mengalami kerugian sekitar Rp 16,7 miliar. Itu kerugian secara keseluruhan. Saya tidak tahu kerugian detailnya per orang, tapi itu informasi yang diperoleh BKD. Artinya, itu nilai kerugian masyarakat dari penipuan SK CPNS ini, berdasarkan informasi dari BKD," kata Eber. Menurut dia, informasi jumlah korban dan nilai kerugian yang diperoleh BKD itu atas dasar keterangan dari dua orang korban penipuan. Walaupun demikian, Eber menegaskan, informasi tersebut masih perlu divalidasi lebih lanjut. "Data yang didapat BKD itu adalah fotocopy SK bodong dari dua orang korban. Ini baru dua orang yang menyampaikan. Kami tidak tahu, kenapa korban ini belum melaporkan kepada pihak yang berwajib. Kami tidak tahu atas dasar apa mereka tidak mau melaporkannya," tuturnya. Eber menambahkan, BKD pun belum menerima laporan resmi dari korban penipuan SK CPNS palsu itu. Menurut dia, beberapa korban tertipu oleh iming-iming seorang oknum PNS yang mengaku dekat dengan lingkaran kekuasaan, sehingga dapat diangkat menjadi PNS dengan bayaran tertentu. Namun demikian, beberapa korban lainnya justru meminta diangkat jadi PNS dengan memberikan nominal uang tertentu. "Korban ini ada yang ditawarkan, tapi ada juga yang meminta kepada oknum itu. Kemudian ada juga beberapa orang yang percaya, sehingga saling memberi tahu, sampai akhirnya ada korban yang diperkirakan berjumlah sekitar 200 orang," tuturnya. Sementara itu, seusai pertemuan dengan dewan, Kepala BKD KBB Tono Nurpomo enggan memberikan penjelasan lebih lanjut kepada awak media. Menurut dia, keterangan terkait SK CPNS bodong telah disampaikan oleh Bupati Bandung Barat Abubakar dan Sekda KBB Maman Sulaeman beberapa waktu lalu. "Dulu kan sudah, oleh Pak Bupati dan Pak Sekda. Kalau untuk pertemuan sekarang ini, tanya saja ke anggota dewan, jangan ke saya," kata Tono. (Hendro Husodo/A-88)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat