kievskiy.org

Punclut Tempat Wisata Kuliner Favorit Warga Jakarta

BANDUNG, (PR).- Bandung masih menjadi tempat favorit untuk dikunjungi oleh wisatawan dari Jakarta. Jika ada libur panjang, tempat-tempat wisata di Bandung padat oleh kendaraan berpelat B. Seperti pekan kemarin, mobil-mobil dari Jakarta memenuhi wilayah Lembang, Pangalengan, Ciwidey, di samping berseliweran di pusat Kota Bandung. Kepala Dinas pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat, Nunung Sobari mengakui, setiap musim liburan tiba, tempat-tempat wisata di wilayah Bandung dibanjiri pengunjung, utamanya dari Jakarta. Orang dari ibu kota masih memangdang Bandung sebagai tempat favorit. Selain menikmati keindahan alamnya, Bandung juga dianggap surganya belanja. Nunung mengungkapkan, kawasan Lembang (Kab. Bandung Barat), Pangalengan dan Ciwidey (Kab. Bandung), Cihampelas dan (Dago Kota Bandung) menjadi macet dengan membeludaknya kendaraan dari Jakarta. Wisatawan mengunjungi Gunung Tangkubanparahu di Lembang, Kawah Putih di Ciwidey, dan perkebunan teh di Pangalengan. Di pusat kota, wisatawan berburu fashion dan kuliner. Yang paling mengejutkan, tambah Nunung, adalah kawasan Punclut dan Tebing Karaton yang saat ini menjadi incaran para wisatawan muda. "Kawasan Punclut mejadi kawasan wisata kuliner tradisional khas Bandung. Ini yang menarik bagi para wisatawan. Di Punclut wisatawan bisa menikmati berbagai makanan khas Priangan. Sementara di Tebing Keraton, wisatan muda menyemut untuk mendapatkan spot terindah. Mereka seolah berlomba untuk mengabadikan kawasan yang masih alami tersebut," katanya. Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai minat berwisata masyarakat Indonesia meningkat luar biasa. Masyarakat juga makin memahami objek wisata yang tersebar di Indonesia tidak kalah menarik dengan luar negeri. "Saya melihat, animo masyarakat untuk berwisata itu sudah menjadi kebutuhan sekunder, bukan lagi tersier atau kebutuhan kemewahan lagi. Orang Indonesia dengan mudah dapat berwisata ke mana saja. Wisata itu adalah gaya hidup, life style. Penting untuk bahan perbincangan di keluarga, di masyarakat, di community. Ini perkembangan yang luar biasa," ucap Menpar Arief Yahya. Jadi, kalau tidak berwisata, justru dianggap aneh, dianggap kuper alias kurang pergaulan, dinilai manusia kuno dan semakin tidak punya referensi cerita seru. "Ini adalah hal bagus bagi industri pariwisata, hotel, restoran, tempat bermain, ruang publik, convention, cafe, dan lainnya. Semua titik-titik wisata, di semua kota, hotel-hotel sudah penuh," jelas Arief Yahya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat