kievskiy.org

1.500 Rumah Tidak Layak Huni di Cimahi Menanti Perbaikan

WALI Kota Cimahi Atty Suharti disela-sela pemantauan program rutilahu di Gang Haji Safei RT 03 RW 08 Kel. Cibeureum Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi, Jumat, 27 Mei 2016.*
WALI Kota Cimahi Atty Suharti disela-sela pemantauan program rutilahu di Gang Haji Safei RT 03 RW 08 Kel. Cibeureum Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi, Jumat, 27 Mei 2016.*

CIMAHI, (PR).- Daftar tunggu rumah tidak layak huni (rutilahu) yang menanti perbaikan mencapai 1.500 unit lebih di Kota Cimahi. Anggaran daerah terbatas membuat Pemkot Cimahi berupaya mencari bantuan ke Pemerintah pusat. "Saat ini, daftar tunggu penerima bantuan mencapai 1.500 rumah. Kami akan terus mencari bantuan kepada pemerintah pusat, untuk menambah kuota penerima bantuan," ujar Wali Kota Cimahi Atty Suharti disela-sela pemantauan program rutilahu di Gang Haji Safei RT 03 RW 08 Kel. Cibeureum Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi, Jumat, 27 Mei 2016. Setiap tahun Pemkot Cimahi menganggarkan bantuan kepada 150 rumah warga yang kondisinya rusak. Masing-masing penerima bantuan mendapatkan sebesar Rp. 15 Juta dalam bentuk material bahan bangunan. "Bantuan untuk tahun ini, sampai bulan Mei sudah diserahkan kepada sekitar 80 rumah," ucapnya. Atty mengakui besaran bantuan yang diberikan kepada setiap rumah tidak akan cukup untuk membenahi sampai layak huni. Pihaknya mengapresiasi warga yang berinisiatif melakukan swadaya. "Warga sekitar melakukan swadaya membantu menyelesaikan rumah tetangga penerima bantuan," katanya. Warga penerima bantuan Rutilahu, Watini (50) mengaku sangat terbantu dengan bantuan pemerintah dan masyarakat. Rumahnya yang dulu semi permanen sekarang sudah lebih kokoh. "Sekarang rumah saya sudah jauh lebih bagus. Sekarang tinggal menyelesaikan lantai dan plafonnya," ujar Watini. Dulu, selama lebih dari 13 tahun, Watini bersama suami dan ketiga anaknya harus tinggal di rumah yang rusak. Dia mengisahkan, yang paling parah adalah ketika waktu hujan atapnya bocor parah. "Jadi kalau hujan sudah seperti air terjun. Kami menunggu selama dua tahun sampai akhirnya menerima bantuan," ungkapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat