MENJADI salah satu alat transportasi yang sering digunakan masyarakat, membuat bus Damri harus memberikan kenyamanan serta pelayanan maksimal kepada penumpangnya. Penumpang harus merasa senyaman mungkin ketika menaiki bus di tengah padatnya kendaraan di jalanan Kota Bandung.
Sejak 15 Juni 2016, Damri Bandung menghadirkan solusi baru untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas dengan meluncurkan program terjadwal bus Damri 5 menit sekali. Bus akan berada di halte 2 sampai 3 menit. Dibantu seorang pengatur waktu yang mengontrol waktu di setiap lokasi pemberhentian bus. Setelah itu, tanpa menunggu penumpang hingga kapasitas penuh, bus kembali berjalan.
Program ini dalam tahap uji coba dari 15 hingga 29 Juni 2016. Ada 3 rute awal yang di uji yaitu Cicaheum-Cibeureum sebanyak 23 bus, Cicaheum-Leuwipanjang 23 bus, dan Cibiru-Kebon Kalapa yang berjumlah 24 bus. Sementara untuk tarif, sesuai yang berlaku yaitu, Rp 4.000-Rp 5.000.
Bus ini beroperasi dari pukul 5.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Selain kedatangan 5 menit sekali, fasilitas dalam bus kini sudah ditingkatkan. Perubahan posisi tempat duduk yang semula berjajar dari depan ke belakang menjadi saling berhadapan ke samping dengan barisan belakang yang tetap menghadap ke depan.
Kapasitas bus 80 penumpang dengan tempat duduk berjumlah 30 dan 50 pegangan tangan untuk penumpang berdiri membuat bus ini semakin nyaman karena penumpang tidak berdesakan. Ada juga tempat khusus untuk kaum difabel atau penumpang berkebutuhan khusus.
Hal itu membuat calon penumpang harus menunggu lebih lama. Kendala lainnya ialah penumpukan bus di halte yang masih sering terjadi pada rute padat lalu lintas. Salah satu contohnya, di Halte Alun-alun Bandung.
Ada beragam tanggapan masyarakat Kota Bandung terkait program bus Damri 5 menit sekali ini. Ada yang menilai bus sekarang lebih tepat waktu dan punya fasilitas memadai, ada yang merasa tarif bus terlalu mahal, dan ada juga yang menganggap perubahan posisi tempat duduk membuat kapasitas kursi semakin sedikit.***