kievskiy.org

Angkot Pintar di Bandung Sediakan Buku untuk Penumpangnya

PENUMPANG mencari buku yang disediakan di dalam angkutan umum di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat, 16 Desember 2016. Sebanyak 15 angkot di Kota Bandung mulai dilengkapi buku-buku bacaan untuk dapat dinikmati penumpang selama perjalanan. Ke-15 angkot tersebut di antaranya jurusan Margahayu-Ledeng, Kalapa-Dago, Sederhana-Cimindi, dan Gedebage-Stasiun Bandung.*
PENUMPANG mencari buku yang disediakan di dalam angkutan umum di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat, 16 Desember 2016. Sebanyak 15 angkot di Kota Bandung mulai dilengkapi buku-buku bacaan untuk dapat dinikmati penumpang selama perjalanan. Ke-15 angkot tersebut di antaranya jurusan Margahayu-Ledeng, Kalapa-Dago, Sederhana-Cimindi, dan Gedebage-Stasiun Bandung.*

BANDUNG, (PR).- Pemerintah Bandung menggandeng Komunitas Rindu Menanti meluncurkan layanan Angkot Pintar (Antar), Jumat, 16 Desember 2016 siang. Saat ini sudah ada 14 unit angkot yang menyediakan belasan koleksi buku bagi para penumpang mereka. Ke-14 angkot yang dilengkapi koleksi buku berasal dari tiga jurusan, yakni Margahayu-Ledeng, Kalapa-Ledeng, dan Sederhana-Cimindi. Tahun depan ditargetkan semakin banyak unit angkot yang mau menampung buku. Rosihan Fahmi, pendiri komunitas Rindu Menanti, menyatakan, program Antar ini lahir setelah diskusi panjang antara komunitasnya dan para pejabat Dishub Bandung. Ia berharap, layanan baru ini bakal berpengaruh positif pada budaya literasi di antara warga. Komunitas Rindu Menanti merupakan kumpulan anak-anak muda yang punya kebiasaan membawa buku ke halte-halte di Kota Bandung. Pada awalnya, ini merupakan sebentuk kritik kepada pemerintah karena burukunya kondisi mayoritas halte dan masih belum optimalnya layanan transportasi publik. Kegiatan ini sudah berumur satu tahun dengan melibatkan sekitar 20 relawan yang kebanyakan mahasiswa. “Tapi kalau kita mengkritik terus kan ya tidak baik juga. Makanya kami berdiskusi untuk mencari solusi bersama. Angkot Pintar ini salah satu produk dari dialog itu,” ucapnya. Kepala Dinas Perhubungan Didi Ruswandi menyatakan, Angkot Pintar diharapkan mampu menjawab dua permasalahan sekaligus dalam urusan transportasi publik. Pertama, koleksi buku diharapkan membuat penumpang betah dan nyaman naik angkot. Kedua, karena penumpang nyaman, maka pendapatan sopir angkot diharapkan bisa membaik. “Selama ini kan angkot belum ada daya tariknya. Ini salah satu upaya membuat angkot semakin menarik. Ke depan, kita upayakan juga ada layanan lain, termasuk Wi Fi gratis,” tuturnya. Engkos (54), salah satu sopir angkot, menyatakan dukungannya terhadap program ini. Koleksi buku sudah terpajang di bagian belakang kendaraannya sejak dua pekan lalu. Para penumpangnya juga mengapresiasi keberadaan koleksi buku tersebut. “Penumpang banyak yang senang. Beberapa malah minta agar koleksi tidak terlalu lama diganti judul yang baru,” kata lelaki yang sudah 30 tahun menjadi sopir tersebut. Angkot yang memuat buku bukanlah pemandangan baru di Bandung. Beberapa bulan lalu seorang sopir angkot jurusan Leuwipanjang-Soreang sudah mulai memberikan fasilitas semacam ini atas inisiatif pribadi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat