kievskiy.org

Jalan Layang Antapani Bandung Siap Digunakan

SEJUMLAH kendaraan melewati Jalan Layang Antapani, saat dilakukan
SEJUMLAH kendaraan melewati Jalan Layang Antapani, saat dilakukan

JAKARTA, (PR).- Jalan layang Antapani Kota Bandung yang mulai dibangun pada 9 Juni 2016, kini siap digunakan masyarakat. Saat ini, jalan layang tersebut itu telah memasuki tahap akhir berbagai tes uji kelayakannya. 

"Memasuki tahap akhir, dari beberapa hasil tes, jalan layang telah memenuhi persyaratan teknis," tutur Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Danis H. Sumadilaga di Jakarta, Rabu 28 Desember 2016.

Hari ini, kata Danis, dilakukan uji coba open traffic jalan layang Antapani selama 2 jam (pukul 6.00-8.00 WIB). Uji coba tersebut bertujuan untuk melihat pola pergerakan kendaraan dan perilaku pengemudi. 

Dengan selesainya jalan layang tersebut, dia berharap akan dapat mengurangi kemacetan yang selama ini terjadi di persimpangan tersebut. Pembangunan jalan layang Antapani terhitung cepat, hanya memerlukan waktu 6 bulan mulai dari perencanaan teknis hingga pelaksanaan konstruksi dengan menerapkan sistem pengadaan Rancang-Bangun (design-built).

"Diharapkan hasil uji coba Litbang ini menjadi model pembangunan jalan layang di daerah lain," kata Danis.

Danis menjelaskan, jalan layang tersebut merupakan uji coba teknologi corrugated mortar-busa Pusjatan (CMP) yang merupakan teknologi hasil Puslitbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan). Kombinasi mortar-busa dengan corrugated steel structure membuat pembangunan jalan layang lebih singkat dengan biaya murah serta dalam rangka membantu mengurai kemacetan salah satunya pada simpang-simpang sebidang. 

Rencananya, ungkap Danis, jalan layang dengan teknologi yang sama akan dibangun untuk mengurangi kemacetan akibat perlintasan sebidang kereta api di Kabupaten Brebes dan Tegal. Seperti diketahui, pada musim mudik Lebaran 2016, terjadi penumpukan kendaraan setelah pintu keluar tol Brebes Timur (Brexit) akibat perlintasan sebidang kereta api di kawasan tersebut.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Balitbang Kementerian PUPR Herry Vaza mengatakan, uji pembebanan statis dan dinamis jalan layang Antapani telah dilakukan pada tanggal 24 Desember 2016 dengan deformasi (serviceability limit state) dan tegangan (ultimate limit state) telah memenuhi persyaratan teknis. 

"Hasil uji dinamis menyatakan bahwa frekuensi natural jalan layang Antapani telah sesuai dengan permodelan yang direncanakan. Berdasarkan hasil dari uji pembebanan tersebut menunjukkan bahwa jalan layang memenuhi persyaratan teknis dan siap untuk digunakan oleh masyarakat," ujar Herry.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat