kievskiy.org

Korban Banjir Kabupaten Bandung Terserang Gatal Akibat Paparan Limbah

SOREANG, (PR).- Lagi-lagi, banjir menyergap kawasan Kabupaten Bandung. Tidak hanya menggenangi kawasan Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot, banjir pun menyergap permukiman di Kecamatan Rancaekek, tepatnya di wilayah Desa Linggar dan Desa Sukamulya akibat luapan Sungai Cikeruh dan Sungai Cimande. Selain itu, banjir pun menggenangi ruas jalan nasional di Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya di sekitar PT Kahatex di Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Seorang warga di Desa Linggar. Chandra Tunggala (27) mengatakan, banjir yang menerjang permukiman penduduk di Desa Linggar itu terjadi sejak Sabtu, 18 Maret 2017 malam. Akibat banjir tersebut, banyak warga yang mengaku gatal-gatal pada kulit karena air banjir itu telah bercampur limbah pabrik. "Banjir dari kemarin (Sabtu) malam. Ketinggian air saat ini mencapai satu meter. Banyak warga yang gatal-gatal pada kulitnya setelah kontak fisik dengan air banjir yang sudah terkontaminasi limbah pabrik, terutama dari pabrik yang berada di Cimanggung Sumedang. Airnya limpas ke sini," ungkap Chandra, Minggu, 19 Maret 2017 pagi. Selain itu, banjir cileuncang pun menggenangi ruas jalan nasional d Jalan Raya Bandung-Garut di Kabupaten Sumedang dan arah sebaliknya di Jalan Raya Rancaekek menuju Cileunyi di Kabupaten Bandung, tepatnya di depan PT Vonex. Akibatnya, antrean kendaraan pun terjadi hingga 3 kilometer untuk kedua arah. Banjir cileuncang yang menggenangi ruas jalan nasional itu diduga akibat buruknya drainase di sekitar PT Kahatex. Akibatnya, air dari Sungai Cikijing meluap dan membanjiri jalan raya. Kepadatan kendaraan tidak bisa terhindarkan di kedua jalur yang tergenang banjir itu. Beberapa personel Kepolisian Resor Bandung melakukan pengaturan lalulintas untuk mengurangi kepadatan kendaraan. Kasatlantas Polres Bandung Dony E. Wicaksono melalui KBO Satlantas Polres Bandung Kiki Hartaki mengatakan, untuk mengurai kepadatan kendaraan akibat adanya genangan di ruas jalan tersebut, pihaknya menempatkan 25 personel kepolisian. Sejumlah personel kepolisian itu disebar di beberapa titik mulai dari kawasan Cibiru, Cileunyi, Rancaekek, dan Nagreg. "Untuk kondisi lalulintas saat ini berangsur normal. Kami antisipasi kepadatan kendaraan dengan menempatkan beberapa personel kepolisian di beberapa titik. Genangan air sudah mulai surut dari sebelumnya. Kami lakukan beberapa upaya untuk mengurangi debit air yang menggenangi jalan raya tersebut agar bisa dilalui kendaraan. Salah satunya yakni menyedot air menggunakan pompa air yang langsung dibuang ke saluran pembuangan air," ungkap Kiki. Sementara itu, diungkapkan seorang pengendara Roni Martino (30) mengatakan, cileuncang yang kerap terjadi di ruas jalan nasional di wilayah Kabupaten Bandung akibat imbas dari genangan air di Jalan Raya Bandung-Garut. Dia pun mendesak pemerintah daerah hingga pusat untuk segera mengatasi persoalan cileuncang ini karena dianggap sangat mengganggu kelancaran lalulintas. "Terutama di Kahatex yang masuk wilayah Sumedang. Saluran air di situ (depan Kahatex) harus dibetulin agar cileuncang tidak meluap ke sisi lainnya. Cileuncang yang terjadi di Kahatex itu sering terjadi tapi tidak pernah ada tindak lanjut untuk perbaikan," ungkap Roni yang mengaku kesal dengan kejadian rutin banjir cileuncang itu.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat